Headlines News :
Home » » Pengaruh Bahasa “Okem” terhadap Bahasa Indonesia Baku

Pengaruh Bahasa “Okem” terhadap Bahasa Indonesia Baku

Diposting Oleh aosin suwadi pada Rabu, 13 Desember 2017 | 20.38

Pengaruh Bahasa “Okem” terhadap Bahasa Indonesia Baku
Oleh: Ranti
Kelas XII IPA 1 SMAN 6 Kota Serang 2017-2018


Pada umumnya orang-orang menilai bahwa istilah-istilah bahasa baku tidak terlalu penting untuk kemajuan suatu bangsa, sehingga pengaruh istilah-istilah dikalangan remaja saat ini mudah masuk dan menguasai nahasa Indonesia baku. lebih jauh lagi istiah-istilah aneh yang diucapkan remaja zaman sekarang tidak asing lagi didengar oleh telinga kita. Bahasa baku dan bahasa “okem” (bahasa gaul para remaja) keduanya tidak bisa dipisahkan, karena jika kita berbicara dengan teman bermain atau dengan lingkungan sekitar akan terasa kaku, dan terlalu formal atau resmi. Sebaliknya jika bahasa “Okem” digunakan dalam forum resmi dan formal, dirasakan tidak sopan. Karena alas an itulah pada umumnya pergaulan remaja cenderung menggunakan bahasa “Okem” agar lebih familier.

Lalu apakah istilah-istilah yang digunakan anak muda zaman sekaran melecehkan bahasa baku atau bahasa Indonesia saat ini, atau memang tidak berpengaruh sedikitpun bterhadap bahasa baku itu sendiri ? Bahasa baku adalah bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar ini berupa pedoman ejaan (EYD). Penggunaan bahasa baku itu sendiri digunakan di forum resmi atau disituasi resmi contohnya pada seminar dan lain sebagainya. Fungsi dari bahasa baku itu sendiri adalah bahasa pemersatu dan alat komunikasi serta berperan sebagai penyampaian informasi.
Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada kebenaran berbahasa disesuaikan dengan kaidahnya. Dalam hal ini berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai situasi dan kondisi yaitu tepatnya pada situasi formal. Penggunaan baku yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode, dan bahasa anak remaja zaman sekarang yang sering tanpa disadari digunakan dalam berkomunikasi di forum resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik. Berbahasa yang baik yaitu yang dapat menempatkan dimana bahasa itu digunakan, di forum resmi atau di dalam forum tidak resmi. Lalu apakah bahasa “Okem” itu?.
Bahasa “Okem” atau sering disebut dengan bahasa anak remaja zaman sekarang adalah bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah standar, termasuk EYD. Bahasa “Okem” lahir dari akibat, pergaulan zaman modern atau sering dikenal dengan istilah modernisasi, dimana kata yang berawal panjang diperpendek sehingga menjadi menjadi bahasa yang sangat aneh. Namun, menurut anak remaja zaman sekarang bahasa seperti itu membuat seseorang terlihat gaul dan semata-mata gengsi agar tidak disebut sebagai anak yang “katro” atau “kuper” dan kurang “up-to-date”.
Bahasa-bahasa seperti ini memang tampak terlihat di kalangan masyarakat (remaja) pada usia SMA dan perguruan tinggi bahkan tidak jarang pula ibu-ibu dan bapak-bapak zaman dahulu pun sekarang sering terpengaruh untuk menggunakan istilah bahasa “Okem”, dengan tujuan agar  komunikatif dan untuk mengimbangi. Para remaja berusaha menunjukan identitas mereka melalui gaya hidup yang sebenarnya sudah menyimpang. Istilah-istilah anak remaja zaman sekarang diantaranya seperti; “lebay”, maksudnya berlebihan, “Alay” singkatan dari “anak lebay” yaitu anak-anak yang berlebihan, “Cekidot”, singkatan dari “check it out” , “Eteb”, maksudnya adalah “bete”, kata tersebut diartikan dengan metode membaca membalik yaitu menbaca dari belakang agar tau artinya, dan ini adalah singkatan yang paling aneh, sudahkan diantara kalian yang paham? “YXGK”, singkatan dari “ya kali ga kuy”, masih bingung ya kata “kuy” itu sendiri sudah mengalami proses metode membalik kata yaitu asal mula “yuk” di baca terbalik menjadi “kuy”, yang aslinya berarti “ya iyalah, masa enggak”,
Itulah sebagian dari istilah-istilah anak remaja zaman sekarang yang sebenarnya salah satu dari cabang bahasa Indonesia yaitu bahasa untuk pergaulan. Lalu mengapa bahasa anak remaja zaman sekarang sering melecehkan bahasa baku? Bukan karna istilah-istilah bahasa “Okem” tersebut, namun anak remaja zaman sekarang masih banyak yang tidak paham dalam aturan berbahasa seperti 3 hal berikut ini:
Pada umumnya remaja sekarang kurang memperhatikan penggunaan huruf capital dalam bahasa tulis, seperti: awal kalimat nama orang, nama tempat, nama lembaga, nama bangsa dan lain sebagainya. Termasuk penggunaan huruf dalam kata sandi liar seperti contoh berikut. “U LaGI NgaPain ChYnkQ?”.selain itu mereka juga sering membuang huruf vocal dalam bahasa tulis, seperti: “ChYnk,,,q Tkt KhLng4n U”
Selain tidak indah tidak intelek tersebut sangat sulit dibaca dengan benarbelum lagi penggunaan tanda baca. Para remaja sepertinya tidak menganggap penting penggunaan tanda baca, padahal tanda baca sangat membantu pemahaman pembaca.
Modernisasi dalam berbahasa Indonesia memang baik, namun bahasa Indonesia adalah bahasa yang sudah diakui oleh negara-negara lain yang seharusnya kita sebagai penerus bangsa Indonesia itu sendir harus menjaga dan menghormatinya. Jika kemudian kita tidak bias berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, setidaknya tidak berupaya merusak dan melecehkan bahasa Indonesia itu sendiri.

Terima kasih atas apresiasinya, semoga bermanfaat.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi