Karya
Upich Sepfitri Rizpevicha
Kelas: XI MIPA 3 SMA Negeri 6 Kota Serang 2019/2020
Rachel
Mutia itulah namaku. Aku biasa dipanggil Acel. Aku kelas XI SMA Harapan
Bangsa. Suatu hari, saat selesai upacara
aku memasuki kelas, lalu tiba-tiba.... "Tokk...tokk..tokk..." Suara
mengetok pintu. "Assalamualaikum, anak-anak kelas kalian kedatangan murid
baru pindahan dari Sukabumi." Ucap Bu Sinta. "Silahkan perkenalkan
dirimu." Ucapnya lagi. "Baik bu, selamat pagi semua nama saya Putra
Pratama, saya pindahan dari Sukabumi, saya pindah karena ayah saya pindah tugas
ke sini" .
Beberapa
hari kemudian Putra sudah mulai akrab dengan semua anak kelas, sudah tidak ada
rasa canggung saat kita semua sedang ngobrol bersama. Tetapi aku merasakan ada
hal aneh, putra selalu melihat ke arahku, dan tersenyum. Kenapa dia selalu
melihat dan tersenyum kearahku? Apakah ada yang aneh denganku? Tapi jujur, aku
senang saat putra sedang menatapku sambil tersenyum.
Saat
aku sedang duduk sambil memainkan ponsel-ku,
tiba-tiba putra duduk di sebelahku... "Ekhemmm...". Putra mendeham. "Kenapa?"
Tanyaku. "Hari ini jadi beli bahan-bahan pratikum kimia?” Tanyanya. "Jadi,
kenapa? Jawabku. "Anak-anak yang lain ga
bisa ikut beli bahan-bahan buat pratikum kimia, kita pergi berdua aja gimana?"
Tanyanya lagi. "Hmmm... Ya udh beli berdua aja". Jawabku sedikit
cuek.
Akhirnya
kita pergi berdua untuk mencari bahan-bahan pratikum, hanya berdua. ku berfikir pasti akan ada rasa canggung saat
kami sedang jalan berdua tapi ternyata tidak, justru sebaliknya kita ngobrol
dengan sangat akrab, tertawa bersama seperti sudah lama kenal. Aku merasa
nyaman saat itu, dan aku sangat bahagia bisa sedekat itu dengan putra.
Semakin
lama aku dan putra semakin dekat, bahkan berangkat dan pulang sekolah pun
selalu bareng, dan kami pun sering main bersama. Malam Minggu ini, aku
menghabiskan waktu bersama dengan putra, hangout
bersama seperti anak muda lainnya. Putra mengajakku nonton dan makan. Seperti
biasa, malam itu aku sangat bahagia bisa menghabiskan waktu bersama putra
semakin lama aku bersama dengan putra, aku semakin yakin bahwa putra menyukaiku.
tapi kenapa dia tidak pernah membahas tentang itu? Kenapa dia tidak
mengungkapkan perasaannya kepadaku? Apa kita akan terus selalu menjadi teman?
Hmmmm aku tidak habis pikir dengan itu, aku tidak tau apa yangg harus aku lakukan saat ini, aku sangat menyukai putra
tapi apa putra juga menyukaiku?
Suatu
hari, aku dan Putra pergi bersama, tiba tiba putra menanyakan
sesuatu.."Cell...." Panggil putra "Kenapa?" Tanyaku sambil
tersenyum. "Lo pernah ga si
ngerasain jatuh cinta?" "Jatuh cinta? Pernah lah.... Kenapa
emang?" Tanyaku pada Putra. Tiba-tiba putra menarik tanganku dan
meletakkan di dadanya tepat di detak jantungnya.."Kaya gini?" Tanya Putra.
Seketika aku terdiam saat merasakan detak jantung putra yang begitu kencang,
mengapa detak jantungku juga berdetak kencang??? Tuhan apa yang harus aku
lakukan saat ini...Setelah tangan ku terlepas dari dada putra, dia bertanya
kembali.."Cel cewe tuh biasanya suka apa ya?" Tanya Putra.
Keesokan
harinya aku datang lebih pagi kesekolah, karena hari ini jadwal aku piket
kelas. Saat aku masuk ke kelas betapa terkejutnyanya aku melihat bunga dan
coklat di atas mejaku, tetapi di dalam kelas tidak ada siapa pun, tanpa berpikir
panjng aku langsung lari untuk mengambil bunga dan coklat itu. Aku benar-benar
sangat yakin kalau bunga dan coklat ini dari Putra. Aku tidak bisa berhenti tersenyum. Aku sangat
bahagia, lalu aku mengambil surat yang ada di bunga itu, "Untukmu Angely. Salam manis. Putra.
(isi surat itu).
Betapa
kagetnya aku, ternyata bunga dan coklat itu untuk Angely, jadi selama ini yang
putra suka adalah Angely, teman sebangkuku. Hatiku benar-benar hancur saat aku tau bahwa putra menyukai Angely, bukan
aku. Aku benar-benar sangat sedih, kecewa, marah, tapi aku tidak bisa melakukan
apa pun.
"Eh
Cel, kapan Lo sampe?" Tanya putra yang tiba tiba dating. "Hah..
aaa...emmm ba..baa..baru kok, gue baru sampe" Jawabku terbata-bata sambil tersenyum kecewa. "Gimana Cel, kira-kira Angely suka kan
sama bunga dan coklat ini?" Tanya putra. "Jadi selama ini Lo suka sama
Angely?" Tanyaku. "Sejak kapan? Kenapa Lo ga pernah cerita sama gue?
Kenapa tiba tiba Lo suka sama dia?" Tanyaku kembali.
"Santai
cel, jangan ngegas haha, gue suka
sama dia udah lama, tapi gue belum berani untuk bilang semuanya, sampai
akhirnya gue kepikiran buat minta bantuan Lo, jadi gue ngedeketin Lo. Tapi
lama-lama nyali gue udah kumpul sampai akhirnya gue berani untuk deketin Angely
dan ternyata gue bisa deket sama dia tanpa bantuan Lo." Jawab putra.
"Oh
iya, Lo ingetkan waktu gue nanya sama Lo, Lo pernah jatuh cinta atau ngga, dan
Lo ngerasain detak jantung gue. Hari
itu gue baru saja pacaran dengan Angely, gue bahagia banget Cel." Jawabnya
lagi sambil tersenyum.walau terpaksa.
Aku
benar-benar diam seperti patung, tidak bisa berkata apa pun, aku berusaha
menahan air mataku agar tidak menetes. aku sangat kecewa selama ini Putra hanya
menganggapku teman. "Putra, maksud lo selama ini ngedeketin gue, ngasih perhatian
lebih ke gue itu buat apa? Semata-mata
cuma biar lo bisa deket sama Angely, dan Lo tega mempermainkan perasaan
gue?" "Kenapa lo gak bilang
dari awal kalau lo suka sama Angely? Kenapa baru sekarang? Di saat hati gue
udah milih lo?"
"Jadi
selama ini lo anggep gue lebih dari
temen? Maaf Cell tapi hati gue gak
bisa bohong, gue sukanya sama Angely bukan sama lo. Semoga lo dapat yang lebih
baik dari gue. Makasih buat semua kebaikan yang udah lo kasih ke gue". Jawab putra raut wajah terkejut lalu meninggalkanku.
Aku
benar-benar tidak menyangka, tidak ada tanda-tanda sedikit pun kalau putra
menyukai Angely. Kenapa aku tidak menyadari itu semua. Aku benar-benar kecewa
dengan Putra, aku membencinya, tapi aku mencintainya. Saat kita sedang duduk
berdua dan kita berbincang, sempat terbesit dalam kepalaku apakah kita bisa
bersama? Apakah kita bisa saling mencintai? Ataukah kita hanya akan menjadi teman?
Sekarang semua sudah terjawab, kita hanyalah teman, dan tidak akan bisa lebih
dari itu. Dan aku akan menjadi teman yang terbaik untukmu.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !