Karya
Ratu Miftahurrohmah
Kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 6 Kota Serang 2019/2020
Aku
terdiam di sudut kamar, keringat bercucuran membasahi sekujur tubuhku. Baru saja
aku mengalami kejadian aneh di rumahku sendiri. Rumah ini belum lama aku beli
dengan uang hasil menabung selama bertahun-tahun. Aku membeli rumah ini untuk
investasi masa depan. Dan rumah ini kubeli dari seseorang, yang
dipindahtugaskan ke kota lain untuk penempatan jabatan dalam pekerjaan. Baru tiga
minggu aku tinggal di sini.
Pada
awalnya tidak yang aneh dengan rumah ini, tapi jika dilihat dengan teliti,
rumah ini catnya sudah sangat kusam. Rumah itu terletak di gang buntu yang
paling pojok. Suasana di sekitar rumah memang sepi, karena warga di situ
memiliki rutinitas kerja berangkat pagi pulang malam.
Malam
itu tepatnya malam Selasa kliwon, aku pulang sekitar pukul 22.00 WIB. Seperti biasa
aku memarkir mobil di teras depan. Karena aku pergi sejak pagi, tentu saja
lampu-lampu belum ada yang dinyalakan. Kubuka pintu lalu kunyalakan lampu, dan
pintu aku kunci dari dalam. Aku bergegas naik ke kamarku di lantai dua, karena
kamarku ada di sana.
Baru
juga beberapa anak tangga kunaiki, tiba-tiba lampunya hidup mati hidup mati
berulang-ulang selama kurangg lebih satu menit. Suasana semakin mencekamak. Aku
takut dan waswas. Jantungku berdegup cepat seakan mau keluar dari rongganya. Selang
beberapa detik di tengah sepi dan hening seperti itu terdengar suara-suara aneh.
Aku bingung dari mana datangnya suara itu, karena sumber suaranya tidak jelas.
Tiba-tiba
jendela kamarku terbuka. Karena aku sangat takut dan panik, aku memberanikan
diri melanjutkan naik tangga menuju ke atas. Namun tanpa kuduga tiba-tiba
muncul sosok wanita yang sangat menyeramkan dan tangannya sangat kuat menarik
rambutku. Aku berteriak sambil berusaha melapaskan tarikannya. Dan aku berhasil
melepaskan diri. Aku langsung bergegas masuk kamar dan menutup pintu. Badanku bergetar,
tubuhku mandi keringat. Beberapa menit kemudian muncul lagi sosok yang berbeda
dengan yang tadi, dan lebih menyeramkan. Dia muncul dari kolong tempat tidurku,
kepalanya penuh dengan lumuran darah. Dengn pakaiannya yang compang camping dia
bergerak menghampiriku.
Aku
menangis dan berteriak sekuat-kuatnya. Tubuhku lemah kehabisan tenaga seakan aku
mau mati pada saat itu. Akan tetapi dari toilet kamar mandiku muncul beberpa
orang yang aku kenal membawa kue dan menyanyikan lagu “Selemat Ulang Tahun”. Ternyata
aku dijaili oleh teman-temanku.
Aku
menangis, memeluk, dan memukuli Yona sahabatku yang sangat setia. "Dasar Lho Kunti KW!" Bentakku kepada teman-temanku yang telah menakut-nakutiku. Sementara teman-teman
yang lain semuanya tertawa lepas seperti melihat ke jadian yang sangat lucu.
Padahal yang sebenarnya mereka melihat aku yang hampir mati ketakutan.
Demikian
cerita ini dipublikasikan, semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasinya,
dan jika berkenan, mohon tinggalkan komentar.
Ratu
tunggu yaah…….
Komentarnya doooong......
BalasHapus