Karya
Adin Kelas XII MIPA 2
SMA Negeri 6 Kota SerangTahun Pelajaran 2019/2020
Cerita ini berawal saat Ali masih
berumur 6 tahun, saat ia belum mempunyai teman. Di desanya sendiri dia hanya
mempunyai teman kecilnya yaitu mainan robotnya. Saat itu dia baru saja masuk
sekolah dasar, ia tidak merasakan sekolah TK karena tidak adanya biaya, jadi
selama kurang lebih satu tahun sebelum ia masuk sekolah dasar ia hanya belajar
di rumah dengan ibunya. Dia baru memiliki teman saat ia duduk di sekolah dasar,
tetapi teman temannya selalu membulinya karena dia murid baru dan juga culun.
Di sekolahnya, Ali hanya bisa
bersabar dan terus bersabar karena ia hanya memiliki teman di sekolahannya
saja. Setelah kurang lebih satu tahun ia sekolah tidak disangka ia mendapat
peringkat ke tiga di kelasnya. Teman-teman yang membulinya mulai mengapresiasi
dan tidak membuli Ali lagi karena dia murid yang pintar. Orang tua Ali juga
sangat bangga terhadap Ali. Setelah pulang sekolah Ali bertemu seorang anak laki-laki
yang ternyata tetangganya sendiri yang jarang keluar rumah. anak
tersebut " Hai nama kamu siapa?"
Ali menyapanya. "Nama saya Amin". Jawab anak laki-laki itu,
"Oh…. Amin salam kenal ya saya Ali". Ali mengenlkan diri. "Kamu kenapa
jarang keluar rumah Min?" Tanya Ali. "Iya soalnya saya emang ngga boleh main jauh jauh oleh ibu
saya". Amin menjawab. "Oh seperti itu, hmm kalo begitu gimana kalo
kita main di rumah kamu? " Amin pun terdiam sejenak. "Hmm boleh juga
yuk kita ke rumah saya". Ajak Ali. "Ayo".
Sejak saat itu Amin dan Ali
menjadi sahabat. Mereka selalu bermain, belajar, dan bahagia bersama tidak ada
yang bisa memisahkan mereka. Tidak terasa 15 tahun telah berlalu Ali dan Amin
sudah beranjak dewasa mereka juga sudah jarang bertemu karena mereka sudah
bukan tetanggaan lagi. Mereka sudah mempunyai temannya masing masing. Suatu
hari tidak sengaja Ali dan Amin bertemu di kafe. Ali melihat Amin sedang duduk
dan Ali pun menghampirinya. " Maaf kamu Amin bukan?" Tanya Ali. "Oalah
Ali ya". "Iya". Jawal
Ali. "Ke mana aja Li saya cari-cari kamu". Kata amin. "Hehe iya
nih Bro Alhamdulillah saya sekarang udah sibuk ngurusin Kafe ini". Kata
Ali. "Ohh jadi kafe ini punya kamu Li, wihh kamu udah sukses ya
sekarang".Kata Amin. "Ngga
juga lah, oh iya kamu sekarang kerja di mana Min?” Tanya Ali. "Saya kerja
di salah satu perusahaan Li" Jawab Amin. "Ohh syukurkah kalo
gitu". "Ohh iya Li sorry nih saya gk
bisa lama-lama karena saya sudah harus ke kantor lagi, sekalian minta nomor
kamu Li biar bisa kontek kamu". Amin permisi sambil minta nomor HP. "
Ini min nomor saya". "Oke makasih
Li nanti saya kontek kamu ya". "oke hati-hati Min". "Siap!!!"
Dari situ mereka mulai menjalin
silaturahmi lagi sampai mereka menikah dan mempunyai anak. Pesan yang
terkandung di cerpen ini adalah jangan pernah melupakan sahabat kecil apalagi
sapi tidak mengenalinya.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !