Karya Nikky
Fadillah Kelas
XI MIPA 2
SMA
Negeri 6 Kota Serang 2019
Setiap hari hujan turun begitu deras, sederas air mata yang
jatuh dikedua pipiku. Entah
mengapa seakan hidup ini begitu melelahkan untuk dijalani, tapi kaki ini masih
bisa untuk terus melangkah. Aku adalah Raina, siswi yang duduk di
bangku kelas 3 SMA. Sebentar lagi aku akan menghadapi ujian nasional dan pergi
meninggalkan sekolah tercintaku.
Hari
ini adalah hari Minggu dan aku sedang duduk di dekat meja belajarku di sudut ruangan sambil
menatap kearah luar jendela. Di situ aku berpikir harus ke manakah aku setelah
lulus SMA? Sedangkan akupun tak tahu langkah apa yang harus kuambil
selanjutnya. Di saat
aku sedang termenung tiba-tiba ibu mengagetkanku. ”Nak,kamu sedang
memikirkan apa? Pasti kamu sedang memikirkan apa yang harus dilakukan setelah lulus
SMA”. Kata ibu. “Aku sedang
tidak memikirkan apa apa Bu”. Aku tahu seorang ibu pasti tahu segalanya tentang
anaknya.
Ibuku
selalu memberi saran dan menasehatiku untuk masa depanku, tetapi itu membuat
kepalaku semakin berpikir
keras dan terkadang cukup membosankan untuk mendengar semua kata-kata tentang hal ini.
Namun selalu terlintas dalam pikiranku, mengapa hidup orang dewasa begitu sulit
dan sangat melelahkan. Kalau begini
kenyataannya, lebih baik aku menjadi anak kecil saja
seperti dahulu.
Andai
waktu bisa kuhentikan maka aku akan
kembali ke masa kecilku dan aku aku akan bahagia untuk selamanya.
Menjadi anak kecil itu sangat
bahagia apa saja dituruti selalu diberi kasih sayang yang penuh oleh orang tua dan tidak pernah
memikirkan apapun termasuk masalah hidup yang amat berat. Sedangkan menjadi
orang dewasa adalah hal yang sangat menyedihkan bagiku karena selalu saja ada
masalah yang datang entah datang darimana dan harus kuselesaikan sendiri.
Mengapa orang lain yang sama sepertiku ia
selalu beruntung dalam hidupnya, dan orang yang tidak baik sekali pun ia selalu mendapat
kebahagiaan. Terkadang aku bingung
dengan apa yang kulihat dan kurasakan.
Orang jahat selalu bahagia, mengapa orang baik tidak? Lalu kulangkahkan kaki
ini pergi meninggalkan rumah, untuk menenangkan hati dan pikiraku. Setelah hatiku dan pikirannku cukup
tenang , aku pun bergegas pulang
ke rumah.
Hari
demi hari kulalui aku tidak pernah berhenti berdoa kepada tuhan yang maha esa,
karena aku tahu rencana tuhanlah
yang paling baik dan indah. Jadi, kuserahkan semua
hidupku hanya kepada-Mu
ya tuhan,
aku harap setelah lulus nanti aku bisa menjadi orang yang sukses dan berguna
bagi hidupku dan orangtuaku.
Apapun caranya aku
harus berhasil. Semoga tuhan mengirim seseorang yang
bisa membawaku lebih bahagia di
masa
depanku nanti.
Demikian cerita ini dipublikasikan, semoga bermanfaat.
Terima kasih atas apresisinya, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !