Pergi Saja
Karya: Iyen Safitri
Kelas XII IPS 1 Tahun Pelajaran
2008/2009
Di sekolah itu banyak siswa-siswi
yang mengikuti kegiatan di luar jam pelajaran atau orang-orang biasa
menyebutnya ekstrakurikuler. Lara rupanya mengikuti salah satu ekstrakurikuler
yang dia suka dan sesuai dengan passionya.
Tanpa sepengetahuan Lara, ternyata ada laki-laki yang diam-diam
memperhatikannya setiap hari yang ternyata memang satu ekstrakurikuler dengan
Lara. Seiring berjalannya waktu, setiap kegiatan yang mereka ikuti di
ekstrakurikuler itu mereka saling bergurau satu sama lain, karena bagi Lara
menghibur orang itu sungguh menyenangkan. Baginya, apapun masalah yang
dihadapinya di rumah atau di sekolah, Lara selalu ingin terlihat ceria dan
selalu mencari lelucon agar di hadapan teman-temannya Lara terlihat tidak
mempunyai beban apapun.
Lara menganggap semua teman itu
sama, jika bercanda pun Lara tidak pernah baper
(bawa perasaan). Suatu ketika, Rangga yang sering memperhatikan Lara itu
memulai pembicaraannya melalui pesan singkat di WhatsApp. Awal pertama mereka chatting
biasa-biasa saja tanpa ada emoticon
yang meramaikan room chat mereka, tidak ada topik pembicaraan
yang mereka bahas. Mereka hanya menanyakan seputar ekstrakurikuler, setelah itu
mereka tidak menanyakan apa pun yang meramaikan notifikasi WhatsApp
mereka. Setiap hari mereka seperti itu, tetapi Lara sering menyelipkan sedikit
gurauan agar tidak terlalu monoton. Lara tidak tahu jika Rangga mempunyai rasa
yang beda terhadap Lara.
Hari-hari yang dipenuhi banyak
kegiatan membuat Lara dan Rangga sering bersama, hingga menunjukkan sikap peduli
dan perhatiannya kepada Lara. Dari situlah Lara merasa bahwa ada yang berbeda
dengan Rangga. Setiap malam merek selalu bertukar pikiran dan terkadang Lara
bercerita tentang masalahnya kepada Rangga. Lambat laun Lara merasakan
kenyamanan dan terbiasa bersikap terbuka dengan Rangga.
Beberapa Minggu kemudian,
Rangga mulai sibuk dengan kegiatannya di organisasi lain. Sedangkan Lara,
sebenarnya menunggu pesan singkat dari Rangga walaupun hanya sekedar menanyakan
kabar. Realita nya Rangga menghiraukan Lara. "Ah sial, kenapa aku jadi
merasa kehilangan sesuatu" ucap Lara yang kesal tanpa adanya kabar dari
Rangga. Hampir setiap hari Lara jarang
bertemu dengan Rangga walaupun mereka satu sekolah. Jika ada kegiatan
ekstrakurikuler pun mereka tidak pernah bercanda seasik dulu, sedekat dulu, dan
sehangat dulu. Rangga yang sering memperhatikan Lara kini mendingin sebeku
salju di Kutub Utara. Rangga hanya fokus kepada tugasnya saja. Begitu pun Lara,
dia mulai resah dengan sikap Rangga yang seperti itu. Ditambah lagi, Rangga
terlihat begitu akrab dengan perempuan yang tidak lain adik kelasnya sendiri.
"Hiraukan... hiraukan hal
itu semua". Ucap Lara dalam hati. Namun, semakin hari mereka sering
melakukan hal itu berdua, terlihat kehangatan yang dulu Lara rasakan saat
bersama Rangga. Namun posisi itu sekarang digantikan olehnya sang Dede gemes
(adik kelasnya).
Rangga memulai percakapan lagi
via WhatsApp dengan Lara. Tanpa punya
rasa bersalah setelah tida menghiraukan Lara dan berpaling terhadap Dede gemes."Ra...".
Sapa Rangga "Iya". Kujawab singkat.
"Yaelahhh jawabnya gitu banget. Kenapa, Hemm ganggu yah, ya uda maaf"".
Rangga tak puas dengan jawabanku. ". Jawabku "Ngga". "Yauda
aku ngantuk Ra, tidur duluan yah". Lara tidak membalasnya, karena kesal,
Rangga tidak mengerti apa yang Lara rasakan selama ini.
"Ah kenapa semuanya jadi
seperti ini sih, kan dulu juga dia cuek kaya gitu, tapi aku biasa aja, ngga
ngerasain sakit dan patah hati seperti ini. Aku tak suka ". Kataku dalam
hati.
Semenjak itu, aku tidak pernah
bercanda atau melakukan hal konyol yang membuat temannya bahagia. Aku sering
melihat Rangga dengan adik kelasnya itu. Hatiku semakin patah, walaupun Lara
sadar dia tidak mempunyai hubungan apa pun dengan Rangga. Tapi, selama ini yang
Rangga lakukan itu membuat Lara merasa nyaman dan dia pendengar setia yang
sekarang menjelma jadi orang asing.
Kekesalan pun tidak bisa Lara
pendam sendiri, dia memantapkan diri untuk mengungkapkan rasa sakitnya kepada
Rangga dengan menanyakan banyak pertanyaan. Rangga pun menjawab dengan yakin
dan panjang lebar. Yang akhirnya, Rangga memutuskan untuk berkomitmen dengan
Lara untuk tidak saling mengecewakan lagi. Tetapi Lara dengan mantap menjawab
"sudahlah... Jika kita diciptakan Tuhan untuk saling bersatu tanpa ada
hati yang tersakiti, kita pasti bersatu dengan cara yang baik. Jadi sekarang, pergi
saja sesukamu. Dan segeraa kembali jika kau lelah. Aku siap menjadi
rumahmu"
Selesai
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAgen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C