Headlines News :
Home » » Seni Teater (untuk kelas XII SLA)

Seni Teater (untuk kelas XII SLA)

Diposting Oleh aosin suwadi pada Minggu, 01 Maret 2015 | 04.47

Seni Teater


            Pada awalnya, konsep teater merupaka persiapan yang berkenaan dengan teknik penataan pertunjukkan atau pementasan.  Tater lebih menyerupai sanggar. Pertunjukan tari, musik, atau sirkus dikategorikan sebagai seni teater. Istilah teater berasal dari bahasa Yunani yang berarti gedung/tempat pertunjukkan. Menurut KBBI teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dsb. Pada perkembangannya, teater menjadi lebih kopleks. Teater merupakan bentuk seni pertunjukan yang berhubungan dengan kisah kehidupan manusia, baik langsung atau tidak lagsung berhadapan dengan penonton.
            Berdasarkan keberalasannya, seni teater di Indonesia dikelompokkan menjadi:
1.     Teater tradisional (berasal dari kebudayaan Indonesia)
a.     Wayang orang; merupakan betuk seni tradisional yang multimedia, karena melibatkan berbagai seni seperti: sastra, drama, musik (gamelan dan tembang), tari, rupa, dan lain-lain.
b.     Ketoprak dan ludruk; mirip dengan wayang orang. Bedanya lakon yang dibawakan merupakan cerita rakyat dan kisah kepahlawanan. Mengandung unsur dagelan atau humor, gerak tariannya sederhana, dan pertunjukannya singkat.
c.      Lenong; sandiwara berdialek betawi bersifat improvisatif, lugu dan lucu dengan nyanyian dan tarian yang diiringi musik gambang keromong.
d.     Lawak dan dagelan; drama yang lepas dari logika cerita, akting, dan adegan, dan berusaha membuat kelucuan. Dagelan adalah lawak versi Jawa.
e.      Wayang kulit dan golek; duplikasi dari wayang orang yang dimainkan oleh seorang dalang menggunakan wayang kulit atau golek. Seorang dalang harus memiliki kemampuan untuk memerankan seluruh karakter dari tokoh, termasuk warna suara dari tokoh. Punakawan dalam wayang kulit adalah: Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong). Sedangkan dalam wayang goleh dikenal dengan nama: Semar, Astrajingga (Cepot), Udawala, dan Gareng.
2.     Teater nontradisional (bukan berasal dari kebudayaan Indonesia),  tapi telah terjadi akulturasi proses dengan kebudayaan asing, seperti “Komedi Bangsawan” yang menggambarkan kehidupan negeri jiran.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi