SMA Negeri 6 Kota Serang Potong Sapi dan Kambing
Telah menjadi suatu kebiasaan, bahwa seriap ‘Idul Adha, SMA Negeri 6 Kota Serang selalu memotong hewan kurban. Pada Idul Adha tahun ini SMA Negeri 6 menyiapkan dua ekor hewan kurban, yang terdiri dari satu ekor kambing dan satu ekor sapi seharga Rp3.000.000,00, yang akan akan dipotong hari ini, Senin 06 Oktober 2014. Dan rencananya, daging hewan kurban akan dibagikan kepada siswa yang berstatus yatim dan yatim piatu, yang telah didata sebelumnya. Sisanya akan dibagikan kepada warga kampung Kaong (di sebelah SMA Negeri 6). Akan tetapi karena pemotongan hewan kurban terebut dilakukan terlalu siang, maka para siswa sudah pulang terlebih dahulu.
| |
Menjelang pemotongan hewan kurban
|
Sebenarnya sapi telah diantarkan sejak jam 08 pagi oleh pedagannya, dan ditambatkan pada pohon rambutan. Sedangkan kambing memang telah beberapa hari berada di rumah penjaga sekolah. Karena kesal, sapi tersebut kelihatan gelisah, dan berusaha melepas ikatannya. Begitu para siswa kembali ke kelas (setelah melakukan apel pagi dan ramah tamah dengan dewan guru), sapi tersebut sepertinya agak stres, dan dikhawatirkan berhasil melepaskan diri dari katannya. Untunglah di situ ada tiga orang guru yang peduli menjaganya. Dalam kondisi seperti itu datanglah dua orang petugas kepolisian dari Polsek Cipocok Jaya.
Akan tetapi entah apa alasannya, para penitia merencanakan pemotongan sapi dan kambing pada pukul 10.00. Pemotongan hewan kurban kali ini memang menggunakan jasa orang yang ahli di bidangnya. Akan tetapi karena memang terlalu siang, para panitia dan petugas (pengurus OSIS) yang membagi “pondokan” baru bisa menyelesaikannya sekitar pukul 12.30. Pada waktu membagi-bagi daging ke dalam “pondokan” para panitia terlihat sudah kurang semangat, karena sudah terlalu siang.
Para siswa penerima daging hewan kurban yang belum pulang hanya tinggal beberapa orang. Selebihnya, mereka adalah pengurus osis atau panitia kurban. Karen itu daging hewan kurban diberikan kepada siswa (yatim) yang masih terisa, waga kampung, para pengurus OSIS, dan sisannya (beberapa pondok lagi) diberikan kepada personil sekolah yang belum pulang.Osinteageh
Entah dari mana dana buat beli hewan kurbannya karena tdk dijelaskan, yang jelas ini kebiasaan yang bagus.
BalasHapusAda yang disayangkan Pak, kenapa gk ngontek saya kalau jamaahnya kurang! wkwkwk...
wah sma zaman sekarang dimana-mana hebat2, saya jadi rindu masa2 sma pak T_T
BalasHapusYa, begitulah. Terima kasih atas partisipasinya!
Hapus