Headlines News :
Home » » Aliran-Aliran dalam Seni Rupa (kelas XII)

Aliran-Aliran dalam Seni Rupa (kelas XII)

Diposting Oleh aosin suwadi pada Senin, 13 Oktober 2014 | 09.25

Aliran-Aliran dalam Seni Rupa (kelas XII)

            Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang bisa ditangkap dengan mata dan dirasakan dengan rabaan.  Seni rupa dibedakan ke dalam seni rupa murni, kiya, dan desain. Sei rupa murni mengacu kepada tujuan pemuasan ekspresi, sedangkan kriya dan desain, menitikberatkan fungsi dan kemudahan  produk. Seni lulis adalah cabang dari seni rupa. Melukis merupakan pengembangan dari menggambar. Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau mermukaan dari obyek tiga dimensi untuk mendapatkan kesan tertentu.
            Apresiasi tentang aliran seni rupa imulai dari periode klasikisme, yang di mancanegara dikelan dengan “modern art” diikuti oleh penganutnya di nusantara. Aliran-aliran dalam seni lukis terdiri dari:
1. Aliran Realisme (1800-an)
    Aliran ini memandang dunia sebagai sesuatu yang nyata, dan menghindari  imajinasi. Pada perkembangannya terjadi dua kecenderungan, yaitu: ada yang memilih obyek bagus/enak dilihat, dan ada yang memilih:
a. Realisme cahaya: impresionisme (memiiki goresan kuas yang kuat dan berwarna
    cerah)
b. Realisme Baru Sosial: (menggunakan obyek dampak industri di perkotaan)
c. Realisme Fotografis: (dikaitkan degan keberadaan dan kekuatan  untuk
    menyamai fotografi).
2. Aliran Naturalisme
  Aliran ini danggap bagian dari realisme, yang mempunyai ciri cenderung memperindah obyek secara berlebihan. Tokoh-tokohnya: Rembrandt, Coerge, John Constable, Luis Alvarez Calala, William Callow.
3. Aliran Romantilisme
  Aliran yang mengembalikan seni pada emosi imajiner, yang memiliki ciri: warna lebih meriah, lebih lincah, emosi lebih tegas (melebihi kenyataan).
4. Aliran Inpresionisme/Realisme
Aliran ini berusaha nerekam efek atau kesan-kesan cahaya, yang memantul pada obyek (terutama cahaya matahari). Tokohnya: Claude Monet. Aguste Renoir, Camille Pissarro, Paul Cezanne.
5. Aliran Ekspresionisme
     Aliran ini berusaha mengekspresikan aktualitas bukan saja dengan indra penglihatan, tapi juga dengan pengalaman batin. Hasil lukisannya sering distorsi atau sensasi, sedangkan pengamatan visual tidak lagi menjadi pertimbangan.
6. Aliran Faufisme (binatang jalang)
Aliran ini berusaha untuk membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya. Aliran ini menekan pada penggunaan garis kontur yang tegas dan berusaha mengembalika warna pada peranan yang mutlak.
BERSAMBUNG

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi