Headlines News :
Home » » Jalankan Politik Bermuka Dua

Jalankan Politik Bermuka Dua

Diposting Oleh aosin suwadi pada Sabtu, 27 September 2014 | 17.33


Jakarta – Partai Demokrat mengambil langkah yang mengejutkan publik dalam voting pengesahan Rancangan Undang-Undang Pilkada yang disahkan pada Jumat (26/9) dinihari.
Demokrat yang sebelum mendukung pilkada langsung dengan 10 catatan, akhirnya walkout dalam voting RUU Pilkada.
Langkah Demokrat ini, membuat opsi pilkada lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) meraih kemenangan telak dengan perolehan suara 226. Sedangkan opsi pilkada langsung hanya didukung oleh 135 suara.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Teppi) Jeirry Sumampow menilai partai Demokrat dan SBY memainkan peran politik bermuka dua.
Menurutnya, politik bermuka dua membuat partai demokrat dan SBY seolah-olah berusaha mengakomodasi aspirasi dan kepentingan rakyat, tetapi sebenarnya mereka hanya melakukan pencitraan yang menguntungkan kepentingan partainya.
“Demokrat dan SBY jalankan politik bermuka dua. Seolah-olah hadir sebagai penyelamat demokrasi dengan mendukung pilkada langsung dan mengakomodasi aspirasi rakyat, padahal tidak. Mereka melakukan drama yang mencitrakan bahwa mereka baik, padahal itu hanya pencitraan semata,” ujar Jeirry ketika menjadi pembicara dalam terkait pandangan “Koalisi Masyarakat Sipil terkait Hasil Paripurna DPR Tentang RUU Pilkada dan Sikap Partai Demokrat” di Kedai Kopi Deli, Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (26/9).
Selain Jeirry, hadir juga Peneliti Senior Formappi Lucius Karus, Direktur Lima Indonesia Ray Rangkuti, Wakil Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Girindra Sandino.
Jeirry memandang bahwa politik bermuka dua merupakan politik yang sangat kecam. Kekecaman politik bermuka adalah menampilkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan untuk menumbuhkan harapan dan citra positif di mata publik.
“Kalau kita jeli, sebenarnya SBY sudah dari awal memainkan peran politik bermuka dua. Awalnya, dia mendukung pilkada lewat DPRD sebagai tertuang dalam RUU Pilkada. Kemudian, tiba-tiba berubah sikap mendukung pilkada langsung dengan 10 persyaratan. Namun, akhirnya, walkout dalam voting RUU Pilkada sehingga memenangkan opsi pilkada lewat DPRD. Ini suatu kebohongan dan pengkhiatan yang besar terhadap publik,” jelas Jeirry.
Jeirry mengharapkan bahwa publik melihat permainan yang dilakukan Partai Demokrat dan partai pendukung Pilkada lewat DPRD. Jeirry mendorong publik untuk menghukum partai politik tersebut sehingga tidak dipilih lagi dalam pemilu yang akan datang.
“Publik harus memperhatikan Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN, PKS dan PPP yang sering mempermainkan mandat dan aspirasi rakyat. Publik harus memberikan catatan kepada partai-partai ini agar tidak memilihnya dalam pemilu berikut,” tandas Jeirry. 

Sumber: http://www.beritasatu.com/politik/212980-demokrat-dan-sby-jalankan-politik-bermuka-dua.html
 

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi