"Nyanyian dari Sudut Kafe"
Karya Deasy Puspitasari
Kelas XII IPS 3 SMA Negeri 6 Kota Serang 2014/2015
Dikala sang fajar mulai membuka mata
Kumulai menerjang kerasnya kehidupan
Hembusan angin yang menerpa tubuhku tak kuhiraukan
Semangatku mengarungi hidup ini bagai darah yang mendidih di jantungku
Kukayuh sepedah tuaku menuju tempatku menuntut ilmu dan menata masa depan
Menata kehidupan esok yang lebih baik
Saat sang surya mulai menyengat kulit
Kusiapkan diriku menuju istana bilik termewahku tuk merawat adik tercinta
Aku rela memeras keringat dan membanting tulang
Kukorbankan jiwa ragaku demi adik
Mengapa tak seorangpun peduli padaku??
Mereka seolah membuta dan tak mendengar jeritan deritaku
Laut yang luas bukit yang tinggi sungai yang deras akan kuterjang dengan senyuman
Walau hembusan angin malam merasuki raga ini
Semangatku 'kan terus berkobar bagai api yang tak kunjung padam
Lelah dan letih kubiaskan tuk menuju asa
Penuh peluh diriku terkapar di pinggir jalan
Sorotan lampu remang-remang menanti kegelisahan
Aku sendiri dalam penantian kelabu menunggu angkutan umum menjemputku
Bulan dan bintang menjadi saksi bisu pahit dan getirnya kehidupanku
Malam telah membisu kubiarkan suaraku teralun merdu di sudut kafe
Detak jam mengalun lamban tak senada dengan detak jantungku
Sungguh indah malam ini ketika kusapa bintang di peraduan malam
Ditengah lelapan insan kutetap tersenyum
Melewati kehidupan malam ini walau hati menjerit
Teringat diriku telah berlumuran dosa
Ya Allah.. apakah Kau masih membuka pintu maaf untukku?
Apakah aku masih pantas menjadi hambaMu?
Kini aku telah berlumuran dosa
Aku adalah jiwa dan ruh yang terpadu
Memiliku tugas tuk mengabdi padaNya
Menegakkan kalimat-Nya melaksanakan perintah da menjauhi larangan-Nya
Aku ingin membasuh ragaku tuk bertengadah dan bersimpuh pada-Nya
Tuk kembali ke jalan-Nya
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !