Persahabatan di Bangku SMP
Karya: Rifki Zulfikar
Masuk SMP adalah hal yang wajar, tapi aku harus berpisah dengan sekolah, dengan teman-teman SD-ku, dengan bapak dan ibu guruku. Kegiatan MOS berakhir dan tibalah waktunya pembagian kelas. Aku ditempatkan di kelas 7B. Ya kelas yang cukup bagus. Dan aku tidak tahu akan satu meja dengan siapa, karena tidak ada teman SD-ku yang satu kelas denganku. Aku pun akhirnya duduk dengan teman baruku yang bernama Adelia. Aku dan Dia berkenalan dan bercerita tentang SD, keluarga dan rumah.
Setelah beberapa bulan aku mulai mengenal semua teman satu kelas. Kini aku dan Adelia tidak duduk satu meja lagi. Aku duduk dengan Hesti dengan tujuan memperbanyak teman. Tak terasa sebentar lagi akan dilaksanakan UTS Semester I. Aku pun sibuk belajar agar memperoleh nilai UTS baik dan memuaskan. Entah kenapa jauh di dalam lubuk hatiku ada rasa kagum kepada salah seorang temanku, yang bernama Pounda. Dia juga idola anak perempuan kelas 7. Aku kagum, karena dia itu pandai dalam bermain bulutangkis. Dia sering ke luar kota untuk mengikuti perlombaan bulu tangkis. Tapi akibatnya, dia sering ketinggalan pelajaran krena waktu belajarnya tersita untuk berlatih bulutangkis.
Aku juga sering memperhatikan dia saat pelajaran berlangsung. Sepertinya dia tidak fokus terhadap pelajaran karena sedang memikirkan sesuatu. Tapi aku juga tidak tahu entah apa yang sedang ia pikirkan. Besok adalah hari pertama UTS, aku dan dia satu kelas, yaitu kelas 9 G. Mulai dari hari pertama sampaihari terakhir, dapat aku jalani dengan baik. UTS pun berakhir, saatnya menunggu pengumuman nilai hasil UTS. Aku takut, khawatir dan deg-degan.
Akhirnya keinginanku dapat tercapai dan perjuanganku tidak sia-sia. Hasil UTS semester pertama ini, aku mendapat ranking kesatu, Tapi, Si Pounda hasilnya tidak memuaskan. Ia mendapatkan ranking 28 atau ranking 2 dari belakang. Aku selalu memotivaasi dia, agar tidak putus asa dan tetap semangat. Aku juga sering mengingatkan dia kalau ada tugas mau pun PR. Krena kedekatan aku dengan Pounda teman-teman satu kelasku menduga kalau aku suka dengan Pounda. Sebenarnya aku hanya menganggap dia sebagai seorang sahabat. Ya semoga persahabatan antara aku dan Pounda akan terus terjalin dengan baik.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !