Headlines News :
Home » » 10 Jam Menjelang Pemilihan

10 Jam Menjelang Pemilihan

Diposting Oleh aosin suwadi pada Selasa, 08 April 2014 | 09.56

10 Jam Menjelang Pemilihan
Karya: Aosin Suwadi

            Pasca masa kampanye dan memasuki hati tenang tanggal 6 sampai 8 April 2014, suhu politik dan demokrasi memperlihatkan suasana yang cukup spotrif dan kondusif. Satu hari menjelang pemilihan secara kasat mata situasi masih aman, tidak terlihat tanda-tanda yang menunjukkan persaingan antarcaleg. Hal ini terjadi karena diduga para Caleg mungkin menggunakan strategi lain yang dianggap  lebih efektif. Akan tetapi jika kita amati lebih cermat lagi sebenarnya tidak demikian. Semakin mendekati hari H, suhunya semakin terasa panas. Situasi seperti ini dapat kita lihat dari respon yang disampaikan melalui media elektronik. Tulisan yang bersifat arikel, komentar, dan lain-lain, mendeskripsikan bahwa telah terjadi kenaikan suhu politik menjelang pemilihan umum. 


Salah satu contoh adalah tribunnews.com memprediksikan pada masa tenang tanggal 6 sampai 8 April dikhawatirkan tejadi kerawanan dan kecurangan. Bahkan politik.kompasiana.com membahas tentang patokan harga satu kursi senilai 1 sampai 3 milyar untuk satu kursi DPR-RI tergantung apakah dapil itu termasuk dapil berat atau tidak. Selain itu dibahas juga tentang strategi dan permainan “menaklukkan” petugas PPS, PPK, hingga KPU. Menurut politik.kompasiana.com hal ini sedang marak dibahas timses para caleg. Baru-baru ini kita dengar terjadi perang puisi antara para petinggi politik. Seperti dibahas oleh news.detik.com tentang bagaimana saling sindir Gerindra - PDI-P - Fadli Zon. Gerindra Fadli Zon menyindir PDIP lewat puisi satir dalam masa kampanye menuju pileg 2014 ini. Menurut Fadli hal itu lebih baik ketimbang saling mencaci maki. Saling sindir lewat bahasa puisi bisa saja akan berdampak positif atau sebaliknya. Dan itu sangat ditentukan oleh berbagai situasi dan kondisi. 

Bagi kalangan para ahli bahasa atau sastra, atau para mahasiswa jurusan sastra, hal itu bisa saja dianggap sebagai ajang melatih asa atau rasa berbahasa. Akan tetapi bagi orang yang tidak suka dan tidak punya kepentingan dengan sastra, apalagi orang yang bersifat to the point, lebih-lebih bagi orang yang sensitif kemungkinan besar akan cepat tersinggung, dan menerjemahkan negarif, karena emosi yang akan lebih dulu keluar.

Beberapa jam lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi. Dalam tempo waktu 10 jam masih ada memungkinkan untuk terjadi perubahan, dari suasana kondusif menjadi sensitif. Biasanya situasi itu terjadi beberapa saat sebelum pemilihan dan sesudah pemiliha (pada saat penghitungan perolehan angka). Beberapa jam sebelum pemilihan, dimungkinkan adanya satu gerakan yang kita kenal dengan istilah serangan fajar. Jika hal ini terjadi, tentunya sedikit banyak akan mempengaruhi situasi dan kondisi. Sedangkan setelah pemilihan, biasanya terjadi suasana mencekam yang diakibatkan oleh kekhawatiran para calon. Biasanya hal itu diperlihatkan oleh para saksi dan para pendukung calon.

Dari uraian di atas, kita sebagai warga negara yang baik tentunya harus berusaha membantu jalannya pesta demokrasi ini, agar berjala tertib, lancar, nyaman sportif, dan kondusif. Semoga tulisan ini bernamfaat, dan terima kasih atas apresiasinya.

https://encrypted-tbn3.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR0v7-aDx5AuIyW5fpSi7JBl6GKpzSsiROZD5RowTIqt6bwzsIl 

Foto dokumen google.com

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi