Headlines News :
Home » » Kunti Kawe

Kunti Kawe

Diposting Oleh aosin suwadi pada Senin, 02 Desember 2019 | 01.51


Karya Ratu Miftahurrohmah
Kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 6 Kota Serang 2019/2020

Aku terdiam di sudut kamar, keringat bercucuran membasahi sekujur tubuhku. Baru saja aku mengalami kejadian aneh di rumahku sendiri. Rumah ini belum lama aku beli dengan uang hasil menabung selama bertahun-tahun. Aku membeli rumah ini untuk investasi masa depan. Dan rumah ini kubeli dari seseorang, yang dipindahtugaskan ke kota lain untuk penempatan jabatan dalam pekerjaan. Baru tiga minggu aku tinggal di sini.

Pada awalnya tidak yang aneh dengan rumah ini, tapi jika dilihat dengan teliti, rumah ini catnya sudah sangat kusam. Rumah itu terletak di gang buntu yang paling pojok. Suasana di sekitar rumah memang sepi, karena warga di situ memiliki rutinitas kerja berangkat pagi pulang malam.
Malam itu tepatnya malam Selasa kliwon, aku pulang sekitar pukul 22.00 WIB. Seperti biasa aku memarkir mobil di teras depan. Karena aku pergi sejak pagi, tentu saja lampu-lampu belum ada yang dinyalakan. Kubuka pintu lalu kunyalakan lampu, dan pintu aku kunci dari dalam. Aku bergegas naik ke kamarku di lantai dua, karena kamarku ada di sana.
Baru juga beberapa anak tangga kunaiki, tiba-tiba lampunya hidup mati hidup mati berulang-ulang selama kurangg lebih satu menit. Suasana semakin mencekamak. Aku takut dan waswas. Jantungku berdegup cepat seakan mau keluar dari rongganya. Selang beberapa detik di tengah sepi dan hening seperti itu terdengar suara-suara aneh. Aku bingung dari mana datangnya suara itu, karena sumber suaranya tidak jelas.
Tiba-tiba jendela kamarku terbuka. Karena aku sangat takut dan panik, aku memberanikan diri melanjutkan naik tangga menuju ke atas. Namun tanpa kuduga tiba-tiba muncul sosok wanita yang sangat menyeramkan dan tangannya sangat kuat menarik rambutku. Aku berteriak sambil berusaha melapaskan tarikannya. Dan aku berhasil melepaskan diri. Aku langsung bergegas masuk kamar dan menutup pintu. Badanku bergetar, tubuhku mandi keringat. Beberapa menit kemudian muncul lagi sosok yang berbeda dengan yang tadi, dan lebih menyeramkan. Dia muncul dari kolong tempat tidurku, kepalanya penuh dengan lumuran darah. Dengn pakaiannya yang compang camping dia bergerak menghampiriku.
Aku menangis dan berteriak sekuat-kuatnya. Tubuhku lemah kehabisan tenaga seakan aku mau mati pada saat itu. Akan tetapi dari toilet kamar mandiku muncul beberpa orang yang aku kenal membawa kue dan menyanyikan lagu “Selemat Ulang Tahun”. Ternyata aku dijaili oleh teman-temanku.
Aku menangis, memeluk, dan memukuli Yona sahabatku yang sangat setia. "Dasar Lho Kunti KW!" Bentakku kepada teman-temanku yang telah menakut-nakutiku. Sementara teman-teman yang lain semuanya tertawa lepas seperti melihat ke jadian yang sangat lucu. Padahal yang sebenarnya mereka melihat aku yang hampir mati ketakutan.
Demikian cerita ini dipublikasikan, semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresiasinya, dan jika berkenan, mohon tinggalkan komentar.
Ratu tunggu yaah…….

Share this article :

1 komentar:

Content yang Anda baca semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar.

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi