Headlines News :
Home » » Teman Sejatiku Tak Mampu Berbicara

Teman Sejatiku Tak Mampu Berbicara

Diposting Oleh aosin suwadi pada Kamis, 28 November 2019 | 05.08


Karya ……Kelas ……. SMA Negeri 6 Kota Serang
Tahun Pelajaran 2019/2020

Pada saat hari libur semester tiba, teman-temanku mengajakku untuk pergi jalan-jalan menuju pantai menggunakan sepeda gunung. Dari sejak dulu kita sudah jalan-jalan bersama menggunakan sepeda. Namun kali ini, mumpung hari libur panjang kami berlima berencana ke pantai Tanjung Lesung menggunakan sepeda. Cerita perjalanan ini terjadi selama satu hari bersama teman-teman.

Oh… iya perkenalkan dulu temanku yang sudah sejak dulu berteman denganku,yang pertama Tb.  Davi Bujaya sampai saat ini kita masih 1 sekolah, Gibran ramadhan yang kutahu dia di pertemanan kita menjadi montir sepeda, Albab N. Fitriansyah dia seorang pembalap sepeda sekarang, Dikri dia bercita-cita menjadi arsitek.
Keesokan harinya pada jam 6.30 teman-temanku berkumpul garis start untuk menuju pantai Tanjung Lesung yitu  di alun-alun kota Serang. Di alun-alun kami masih menunggu kedatangan Si Albab, karena rumahnya sangat jauh dari tempat kami berkumpul. Albab sempat tidak diperbolehkan oleh orang tuanya karena mau pergi ziarah bersama keluarganya,  namun Albab tetap datang.
Perjalanan kami dimulai dari alun-alun melewati rute Cilegon. Kebayang bukan banyaknya truk- truk dan container besar di jalan,  dan jalanan yang rumit tanjakan dan turunan yang sangat curam. Kami beristirahat  di sebuah mini market, dan di situ kami memakan nasi uduk yang dibawa oleh salah satu temanku. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan. Beberapa jam kemudian kami sudah tiba di daerah pantai, namun belum sampai di pantai yang kita tuju, 3 km dari daerah pantai kami bertemu dengan teman kami Davi. Jadi kami masuk ke pantai gratis, sama sekali tidak dimintai biaya, bahkan tikar untuk kami beristirahat pun gratis.
Kami berlima langsung mengganti pakaian dan berenang di pantai, dan bermain pasir. Sambil kami menunggu sunset. Saat matahari terbenam, setelah sunset selesai kami langsung bergegas pulang. Di  perjalanan pulang kami berhenti sejenak di rumah orang Tua Davi, baru setelah isya kami melanjutkan perjalanan karena hari sudah mulai larut. Kami berhenti di sebuah tempat ziarah seperti makam syekh atau semacamnya, dan kami beristirahat semalaman hingga matahari terbit. Lepas subuh kami lanjutkan perjalanan pulang. 2 jam kemudian kami berlima sudah sampai di rumah masing2.
Demikian kisah ini saya ceritakan, semoga bermanfaat. Terimakasih atas kunjungannya, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi