Headlines News :
Home » » Tak Seindah Masa Kecil

Tak Seindah Masa Kecil

Diposting Oleh aosin suwadi pada Selasa, 26 November 2019 | 17.54


Karya Nikky Fadillah Kelas XI MIPA 2
SMA Negeri 6 Kota Serang 2019

Setiap hari hujan turun begitu deras, sederas air mata yang jatuh dikedua pipiku. Entah mengapa seakan hidup ini begitu melelahkan untuk dijalani, tapi kaki ini masih bisa untuk terus melangkah. Aku adalah Raina, siswi yang duduk di bangku kelas 3 SMA. Sebentar lagi aku akan menghadapi ujian nasional dan pergi meninggalkan sekolah tercintaku.

Hari ini adalah hari Minggu dan aku sedang duduk di dekat meja belajarku di sudut ruangan sambil menatap kearah luar jendela. Di situ aku berpikir harus ke manakah aku setelah lulus SMA? Sedangkan akupun tak tahu langkah apa yang harus kuambil selanjutnya. Di saat aku sedang termenung tiba-tiba ibu mengagetkanku. ”Nak,kamu sedang memikirkan apa? Pasti kamu sedang memikirkan apa yang harus dilakukan setelah lulus SMA”. Kata ibu. “Aku sedang tidak memikirkan apa apa Bu”. Aku tahu seorang ibu pasti tahu segalanya tentang anaknya.
Ibuku selalu memberi saran dan menasehatiku untuk masa depanku, tetapi itu membuat kepalaku semakin berpikir keras dan terkadang cukup membosankan untuk mendengar semua kata-kata tentang hal ini. Namun selalu terlintas dalam pikiranku, mengapa hidup orang dewasa begitu sulit dan sangat melelahkan. Kalau begini kenyataannya, lebih baik aku menjadi anak kecil saja seperti dahulu.
Andai waktu bisa kuhentikan maka aku akan kembali ke masa kecilku dan aku aku akan bahagia untuk  selamanya.  Menjadi anak kecil itu sangat bahagia apa saja dituruti selalu diberi kasih sayang yang penuh oleh orang tua dan tidak pernah memikirkan apapun termasuk masalah hidup yang amat berat. Sedangkan menjadi orang dewasa adalah hal yang sangat menyedihkan bagiku karena selalu saja ada masalah yang datang entah datang darimana dan harus kuselesaikan sendiri.
Mengapa orang lain yang sama sepertiku ia selalu beruntung dalam hidupnya, dan orang yang tidak baik sekali pun ia selalu mendapat kebahagiaan. Terkadang  aku bingung dengan apa yang kulihat dan kurasakan. Orang jahat selalu bahagia, mengapa orang baik tidak? Lalu kulangkahkan kaki ini pergi meninggalkan rumah, untuk menenangkan hati dan pikiraku. Setelah hatiku dan pikirannku cukup tenang , aku pun bergegas pulang ke rumah.
Hari demi hari kulalui aku tidak pernah berhenti berdoa kepada tuhan yang maha esa, karena aku tahu rencana tuhanlah yang paling baik dan indah. Jadi, kuserahkan semua hidupku hanya kepada-Mu ya tuhan, aku harap setelah lulus nanti aku bisa menjadi orang yang sukses dan berguna bagi hidupku dan orangtuaku. Apapun caranya aku harus berhasil. Semoga tuhan mengirim seseorang yang bisa membawaku lebih bahagia di masa depanku nanti.
Demikian cerita ini dipublikasikan, semoga bermanfaat. Terima kasih atas apresisinya, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.



Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi