Headlines News :
Home » » Sebuah Pertemuan

Sebuah Pertemuan

Diposting Oleh aosin suwadi pada Selasa, 26 November 2019 | 18.35


Karya Siswa SMA Negeri 6 Kota Serang 2019

Di sebuah kafe deket Alun-alun kota seorang perempuan berumur 17 tahun sedang berkutat dengan handphone dan earphone-nya yang terpasang ke telinga sambil menikmati kopi yang ia pesan 15 menit yang lalu. Tanpa Teressa sadari seorang laki laki sudah duduk satu meja dengannya.

"Hai…!". Sapa laki laki tersebut. Teressa masih saja fokus dengan kegiatannya, uluran tangannya membuat Teressa terkejut "Ehhh maaf. Ucap Teressa sambil membalas uluran tangan si laki laki tersebut."Adi". Ucap laki laki itu mengenalkan dirinya. "Lo sering dateng ke kafe ini?" Tanya laki-laki itu. Teressa menganggukkan kepalanya tanda menginyakan. "Kalau gue lagi penat gue selalu menghabiskan waktu di kafe ini". Jelas Teressa.
Handphone Teressa berdering, ia pun mengangkatnya. "Hallo….". "Iya mah okay" Sapa Teressa. Suara sambungan terputus. "Adi gue balik dulu yah, see you". Adi mengangguk.
Sepeninggalan Teressa, Adi pun kembali menyeruput kopi yang ia pesan tadi, ia melirik meja ada sebuah gelang antik. Adi pun berpikir mungkin milik perempuan tadi, ia pun mengejar perempuan tadi untuk mengembalikannya dan ternyata perempuan itu sudah melesat meninggalkan kafe menggunakan taksi. Akhirnya gelang tersebut Adi simpan dan ia akan memberikannya jika ia bertemu lagi.
Duan minggu kemudian Teressa pergi ke kafe tempat yang biasa untuk menghilangkan kepenatan. Ia duduk di meja pojok dekat jendela. Di sisi lain Adi berniat mengunjungi kafe tempat ia menemukan perempuan yang bernama Teressa dan meninggalkan gelangnya di meja. Ia celingak-celinguk mencari meja yang kosong, tatapannya berhenti ketika ia melihat seorang perempuan yang duduk sendirian, ia pun berniat duduk dan menghampirinya.
"Hai!" Sapa Adi. Teressa mendongakkan kepalanya kaget, ia seperti pernah melihat laki-laki yang di depannya ini. Ia berusaha mengingat-ngingatnya. "Gue Adi yang waktu itu ketemu lo di kafe ini juga". Ucap Adi seakan mengerti isi pikiran Teressa . "Ohhh,apa kabar?" tanya Teressa sambil tersenyum. "Alhamdulillah,baik lo?" Adi tiba-tiba mengeluarkan sebuah gelang. "Ini gelang milik Lo bukan? Gue nemuin inidi meja waktu kita duduk bareng". Adi  menjelaskan. "Iyaa ini milik gue, thanks yah udah mengamankan gelangku. Ini tuh berharga banget bagi gue. Gelang ini dikasih nenek waktu pas ia mau meninggal dunia". Jelas Teressa tersenyum. Adi tersenyum, ia sekarang menyukai senyum perempuan di depannya ini, senyumnya seakan menghipnotis Adi untuk terus melihatnya.
Hari demi hari terus berjalan, hubungan diantara mereka semakin dekat, mereka lebih sering bertemu, menghabiskan waktu bareng. Mungkin orang yang melihat mereka seperti sepasang kekasih. Adi menyadari kalau ia mulai menyukai Teressa semenjak pertama kali mereka bertemu. Hari ini Adi berniat menyatakan perasaanya pada Teressa, ia memilih tempatnya di kafe waktu pertama kali mereka bertemu karena itu selalu jadi moment bagi Adi. Adi mengirimkan pesan kepada Teressa untuk ketemuan di kafe.
Tepat pukul 19:30 malam ini teressa sudah berada di kafe, tempat janjian ia dengan Adi. Di sisi lain Adi sedang mengendarai motor sport-nya menuju kafe, tiba tiba motornya oleng dan menabrak tiang pembatas. Adi terluka parah, pandangannya kabur dan akhirnya gelap. Banyak warga yang berniat menolong, mereka sibuk menghubungi ambulan, dan ambulan pun datang dan membawa Adi ke rumah sakit. Di lain tempat Teressa menerima telepon dari mamahnya kalau Adi mengalami kecelakaan parah yang membuat Adi jadi amnesia dan lupa segalanya,Teressa menagis sejadi jadinya.
Terima kasih ats apresiasinya, semoga bermanfaat, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi