Headlines News :
Home » » Cinta di Masa Kecil

Cinta di Masa Kecil

Diposting Oleh aosin suwadi pada Rabu, 16 Januari 2019 | 16.35


Cinta di Masa Kecil
Karya: Farika Rahayu
Kelas XII IPAS 5 Tahun Pelajaran 2018/2019
    
Saat masih kecil aku sering bermain dengan anak laki-laki yang seusia denganku, seperti dengan Fadlan. Rumahku rumahkju dengan rumah Fadlan jaraknya  sedikit jauh. Tapi walaupun jauh namun aku sering bermain dengan Fadlan di rumahnya. Aku dan Fadlan sering bermain robot-robotan dan Fadlan pun sering kuajak bermain boneka-bonekaan. Sepulang dari di rumah Fadlan, aku sering mampir terlebih dahulu di rumah paman untuk mandi. Kebetulan rumah paman berdekatan dengan rumah Fadlan.

Suatu ketika aku masuk TK yang kebetulan guru yang mengajarnya itu ibunya Fadlan, dan ternyata Fadlan pun sudah masuk TK lebih dulu dari saya. "Anak-anak kita belajar menulis angka yaa!" Kata bu guru. "Iya bu guru". Timpal anak murid serempak. "O, iya bu guru mau kasih PR yaa, tolong dikerjakan". Seru bu guru. "Iya bu guru". Jawab anak murid serempak. Karena aku belum bisa menulis angka maka waktu mengerjakan PR tersebut aku pun diajari oleh Fadlan di rumahnya. Begitulah setiap hari ku selalu bermain dengan Fadlan. Sehari saja tidak bermain dengannya aku merasa kesepian.
Setelah aku masuk SMP di luar kota dan tinggal bersama nenek, semenjak itu aku jarang sekali bertemu dengan Fadlan, apalagi bermain dengannya. Dua tahun sekolah jauh dari kedua orang tua, terkadang aku pulang ke rumah di waktu libur panjang. Waktu aku pulang, sebelum aku masuk rumah di depan rumah ada seorang perempuan mendekatiku dan ternyata itu adalah temen kecilku ia bernama Ani.kemudian ani langsung memelukku."Ranti! Lama sekali kita tidak bertemu, kangen…." Kata Ani. "Iya, sama aku juga kangen banget dengan kamu. Apa kabar denganmu?" Tanya Ranti. "Alhamdulillah aku baik-baik saja". Jawab Ani.
Keesokan harinya aku joging berdua dengannya, saat ani dan aku sedang istirahat sejenak duduk di depan rumahku, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang menghampiri kami berdua."Hai Ani, apakah itu Ranti?" Tanya Fadlan. "Iya ini ranti" jawab ani. Aku sangat tidak mengenali seorang laki-laki itu. Cukup lama aku mengingat-ingat, siapa lelaki itu? Ternyata dia adalah teman bermain masa kecilku. Wajah Fadlan sangat berbeda dengan waktu kecil. Kami bertiga berbincang-bincang sampai lupa kalau waktu sudah siang. Aku kembali ke rumah nenek untuk melanjutkan sekolah.
Tahun telah berganti, kini aku lulus dari SMP, dan melanjutkan ke SMA dan aku masih tinggal di rumah nenek. Aku sering menulis di buku diary dan di dalamnya terdapat foto masa kecilku dengan Fadlan, sering ang sering kupandangi kalau aku merindukannya. Di kelasku ada siswa baru bernama Fadian,m baru pindah seminggu yang lalu dari Bogor. Entah mengapa walaupun baru kenal satu minggu, aku dan Fadian sudah berteman berteman baik. suatu ketika cuaca sedang mendung bertepatan dengan bel pulang berbunyi, aku pun bergegas keluar dari kelas dan menuju halte untuk menunggu angkot. Tidak aku duga hujan pun turun begitu saja. Tiba-tiba ada motor yang berhenti di depanku. "Eh Ranti, kamu ko belum pulang?" Tanya Fadian. "Iya nih, aku sedang menunggu angkot namun dari tadi belum datang-datang".  Jawaku. “Kamu mau ikut denganku, kebetulan aku bawa jas hujan dua". Kata Fadian "Baiklah, tapi apa tidak merepotkan?" Tanyaku. "Tentu tidak, malah aku senang bisa membantu kamu".  Jawab fadian. Ternyata Fadlan mengantarku sampai ke rumah.

Esok harinya aku terserang demam, sehingga tidak masuk sekolah. Fadian mengetahui kondisiku dari Nina teman sebangku Ranti. "Nin, Ranti kemana ko tidak masuk sekolah?" Tanya Fadian. "Dia demam karna kehujanan kemarin". Jawab Nina. Fadian pun kaget mendengar kabar itu dan merasa bersalah dengan Ranti, karna ia menerobos hujan ketika mengantarkan Ranti.pulang sekolah Fadian pun langsung ke rumah ranti untuk melihat keadaannya.
Hari demi hari sudah berlalu Fadian dan Ranti mulai dekat.suatu ketika Fadian kerja kelompok di rumahnya ranti,saat itu di meja tersebut ada sebuah buku diary dear yang di dalamnya ada Foto teman masa kecilnya Ranti.kemudian Ranti pun pergi ke dapur  membuatkan minuman untuk Fadian. Saat Fadian bangun dari kursi tidak sengaja ia menyentuh buku diary dear Ranti dan terjatuh.akhirnya buku itu terbuka. Ketika mau diambil Fadian Ranti datang secara tiba-tiba membuat dirinya kaget. "Silakan diminum fadian" Tawaran Ranti. "Baiklah,saya minum" timpal Fadian. Fadian pun mulai ada rasa suka terhadap Ranti, namun ia tidak berani menunjukannya. Ranti pun memiliki perasaan yang sama terhadap Fadian. Menurut mereka berdua cinta dalam diam adalah cara yang baik untuk menyampaikan isi hatinya.
Pada waktu itu Fadian masih berada di ruangan kelas karena harus piket terlebih dahulu. Saat sedang membersihkan kolong mejanya Ranti, ia melihat buku diary dear ranti yang ketinggalan. Fadian pun penasaran maka ia memberanikan diri untuk membuka buku diary dear nya Ranti. Ternyata eh ternyata… saat ia melihat isi buku tersebut mata Fadian tertuju pada sebuah photo anak perempuan dan anak laki-laki.
"Dear M.Fadlan, aku rindu denganmu. sebelumnya aku ingin bercerita kepadamu, bahwa aku sedang mengagumi seorang laki-laki teman kelasku yang bernama Fadian. ia orangnya baik sekali dan perhatian kepadaku". Curhatan ranti.
Bel masuk pun berbunyi,aku bergegas untuk masuk ke dalam kelas. Fadian tampak ragu untuk mengembalikan buku diary dear Ranti. yang menurutnya kurang sopan ia telah baca,  sehingga ia takut ranti akan marah kepadanya saat mengembalikan buku tersebut. Namun jika tidak dikembalikan Fadian akan merasa bersalah sekali. Fadian mendekati meja Ranti, dan meminta maaf sudah lancang membaca buku diary dearnya. ranti pun memaafkanya walaupun sedikit ada rasa kesal, namun sedikit malu juga jika Fadian sudah membaca tulisan tentang curhatan isi hatinya.
"Ranti bolehkah aku bertanya kepadamu?" Tanya Fadian. "Tentu,boleh". Jawab Ranti. "Siapakah Foto dalam buku diary dearmu?" Tanya Fadian. "Oh,itu M. Fadian teman masa kecilku". Timpal ranti. Fadian pun terkejut mendengar jawaban tersebut bahwa Ranti adalah teman masa kecilnya yang dulu sering bermain dengannya. Tidak disangka-sangka mereka dipertemukan lagi. Akhirnya sekarang mereka berdua sudah mengetahui isi hati masing-masing yang sudah lama mereka pendam.sebelumnya. M. Fadlan diganti nama dengan Fadian oleh orang tuanya, karna saat SMP ia sering sakit-sakitan sehingga atas saran kakeknya nama M. Fadlan diganti, dengan Fadian tanpa sepengetahuan Ranti.

Share this article :

2 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
    minimal depo dan wd cuma 20 ribu
    dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
    pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C

    BalasHapus

Content yang Anda baca semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar.

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi