Karya Melisa kelas XII MIPA 2 SMA Negeri 6 Kota Serang 2019/2020
Perubahan
perilaku aku membuat semua orang terkejut dan bingung. Mereka mungkin
mengira jika aku bertobat karna takut akan dosa, atau mungkin mereka mengira
bahwa aku mempunyai penyakit. Semua tanggapan itu benar-benar salah. Alasan aku
berubah adalah karna seorang wanita paruh baya yang sangat aku sayangi,
ya.. iya adalah ibuku. Wanita yang sedang berjuang melawan penyakit jantungnya.
Belliau berjuang untuk tetap hidup demi diriku.
Bukankah seharusnya aku berubah
untuknya? Namun, mengapa banyak orang yang enggan melihatku berubah? Apakah
alasan itu belum cukup untuk membuatku berubah? Entahlah, aku mulai bosan
memikirkan pertanyaan ini.
Di
akhir masa SMA, biasanya para siswa kelas 12 banyak yang bertobat. Tiap pagi
mereka akan pergi ke masjid sekolah untuk salat duha. Selain itu,
perilaku yang menunjukkan kedewasaan diri pun mulai terlihat. Hal itu dialami juga
oleh Fahri Alkafi. Dia adalah seorang cowok yang cukup populer di sekolahnya. Tidak
sedikit siswa perempuan yang jatuh hati padanya walaupun dia tergolong anak
yang nakal. Bahkan para siswa perempuan tidak segan untuk mengungkap perasaan
mereka di depan banyak orang. Hal itu membuktikan bahwa Fahri Alkafi adalah
cowo bad boy yang populer.
Dipagi
hari yang cerah, Fahri datang ke sekolah dan memarkirkan motor kesayangannya di
parkiran sekolah. Ketika Fahri berjalan di lorong kelas, banyak siswa
yang melihatnya heran, karna biasanya fahri datang ke sekolah pada jam
istirahat pertama. Muncul pertanyaan seperrti judul lagu, "Entah Apa yang Merasukimu".
Sangat cocok dengan keadaan Fahri sekarang. Walaupun banyak pasang mata yang
melihatnya heran, Fahri tetap berjalan cuek menuju kelasnya.
Ketika
pelajaran matematika dimulai, bu Diana menjelaskan dengan sangat amat lembut
hingga hanya terdengar suara dengkuran dari beberapa siswa. "Apa
ada yang bisa mengerjakan soal limit ini"? Tanya bu Diana halus kepada
para murid. Bukannya jawaban yang diterima, melainkan heningnya kelas
yang terdengar. Tiba-tiba seorang cowok bangkit dari kursinya dan pergi ke
depan untuk mengerjakan soal tersebut. Suara derap sepatunya menarik
perhatian para murid termasuk bu Diana. Orang itu adalah Fahri, cowok pemalas
yang maju ke depan untuk mengerjakan soal matematika yang bahkan dianggap tidak
penting oleh seluruh murid di kelas.
" Fahri, apa kamu ingin izin
keluar"? Tanya bu diana heran. "Tidak bu, saya ingin
mengerjakan soal limit ini". jawab Fahri pasti. Suara ricuh terdengar dari
barisan para murid perempuan. "Ah.. Fahri memang ter-the best". Teriak salah satu murid perempuan. Setelah
mengerjalan soal itu, Fahri kembali ke tempat duduknya. Pada awalnya bu Diana ragu
untuk memeriksa jawaban Fahri karna ia tahu jika Fahri adalah seorang yang
malas dan tidak pintar. Namun, pada akhirnya bu Diana memutuskan untuk
memeriksanya, dan terlihat raut keterkejutan di wajah bu Diana, karna jawaban Fahri
sangatlah benar. Suatu perubahan drastis yang mungkin orang lain tidak akan
percaya.
Setiap
harinya, Fahri selalu saja melakukan suatu keajaiban di sekolah. Fahri
yang sering bolos berubah menjadi Fahri yang patuh dan rajin ke sekolah. Fahri
yang jorok berubah menjadi Fahri yang rajin piket. Dan masih banyak lagi hal
yang membuat semua murid penasaran mengapa Fahri berubah drastis. Salah satu
murid yang penasaran akan hal itu adalah Bejo, teman baik Fahri. Bejo bahkan
hampir tidak pernah melihat Fahri merokok lagi.
"Lo
kenapa? Jelasin semuanya dari awal!" Pertanyaan sekaligus permintaan Bejo yang
sangat amat tajam. Bukannya menjawab, Fahri pergi meninggalkan Bejo. Melihat
itu, amarah Bejo pun memuncak, ditariknya pundak Fahri. "Bugh"…
suara hantaman dan rahang yang bergeser terdengar sangat amat jelas. Fahri
tersungkur jatuh di tanah, darah pun keluar melalui sudut bibirnya. "Lo marah
kalau gua berubah menjadi lebih baik?" Tanya Fahri sinis. Bejo hanya
diam di tempat dan tidak menjawab
pertanyaan Fahri. "Kalo lo temen gua, seharusnya lo dukung gua buat
berubah"! . Setelah mengucapkan kalimat itu, Fahri pergi meninggalkan Bejo.
Suara
bel pulang adalah suara yang sangat amat ditunggu-tunggu oleh semua murid
di sekolah. "Balik yok, langsung ke Madura kita". Ajak Rafli teman
sebangku Fahri. "Lo duluan aja, gua mau piket dulu". Jawab Fahri
sambil membereskan sampah di kolong mejanya."Oh... oke". Jawab Rafli
kecewa. Ketika fahri sedang piket, sekolah sudah sangat amat sepi. Bahkan
hanya tersisa 2 atau 3 motor saja di parkiran.
Sebenarnya,
Bejo masih penasaran apa alasan Fahri berubah. Oleh karena itu, ia pun
berencana membuntuti Fahri setelah pulang sekolah. Sekitar 30 menit Bejo menunggu.
Hingga akhirnya Fahri pun keluar dari kelasnya dan langsung pergi mengendarai
motornya. Pada awalnya Bejo berpikir bahwa Fahri akan pergi ke
tempat di mana mereka sering nongkrong bersama. Tapi Bejo salah, karena arah
yang dituju Fahri adalah rumah sakit, Lebih tepatnya rumah sakit Jantung Indonesia.
Melihat itu, Bejo ragu untuk tetap membuntuti Fahri, namun karna rasa
penasarannya yang sangat amat besar, akhirnya Bejo memutuskan untuk tetap
membuntuti Fahri.
Kamar
108, adalah kamar yang tidak asing lagi bagi Fahri. Kamar yang ditempati
oleh seorang wanita paruh baya yang sangat amat disayanginya. Bahkan menjadi
alasan utama Fahri berubah selama ini.
"Assalamualaikum".
Ucap Fahri setelah memasuki kamar. Bau khas obat-obatan tercium dengan
jelas. Sambil membawa buah-buahan, Fahri berjalan menuju kasur
pasien dan duduk di sampingnya. "Apa kabar Mah? Hari ini aktivitas Fahri
berjalan baik kok". Ucap Fahri sambil tersenyum. Hening, tak ada
yang menanggapi ucapan Fahri . Seseorang yang tertidur di samping fahri
tidak bergerak sedikit pun. Rasa sunyi yang dirasakan Fahri tidak membuatnya
sedih. Ia bahkan masih berbicara pada wanita tersebut, walau ia tahu pasti
bahwa ia tidak akan mendapat jawaban.
Kaku
dan bingung adalah apa yang dirasakan Bejo sekarang di depan pintu kamar 108.
Bahkan ia bisa melihat Fahri berbicara dengan seseorang yang tertidur. Rasa
bersalah seketika menjalar ke seluruh tubuh Bejo. Ia merasa bahwa ia bukanlah
teman yang baik untuk Fahri selama ini, bahkan ia tidak berada di samping Fahri
ketika ia merasa terpuruk. Karna memiliki rasa bersalah yang besar,
akhirnya Bejo pun memaksa dirinya untuk masuk ke dalam kamar. Suara pintu yang
terbuka, membuat Fahri bangkit berdiri. Sama halnya dengan Bejo, Fahri juga
bingung dengan apa yang dilihatnya, karna ia tidak menyangka bahwa Bejo akan
berada di depan kamar ini.
Sudah
hampir 5 menit Fahri dan Bejo hanya diam berdiri dan saling tatap. Keheningan dan
kecangguan yang mereka rasakan di kamar itu, membuat mereka enggan mengeluarkan
suara. Hingga akhirnya Bejo pun memberanikan diri untuk memulainya. "Gua
cuma mau berkunjung".
Selama
sekitar 30 menit Bejo dan Fahri berbincang di ruang tamu di dalam kamar pasien.
Dan pada akhirnya Bejo tahu alasan di balik perubahan Fahri. Ia tahu bahwa ia
bukanlah teman yang baik untuk Fahri, walaupun begitu, Bejo dan Fahri tetaplah bersahabat
hingga akhir masa Abu-abu.
Demikian
cerita ini dipublikasikan, terima kasih atas aprresiasinya. Jika berenkenan
mohon tingglkan komentar.
Okay then...
BalasHapusWhat I'm going to tell you might sound kind of weird, maybe even kind of "supernatural"
HOW would you like it if you could just click "PLAY" and listen to a short, "miracle tone"...
And magically attract MORE MONEY into your life???
What I'm talking about is BIG MONEY, even MILLIONS of DOLLARS!!!
Think it's too EASY??? Think this couldn't possibly be for REAL???
Well, I'll be the one to tell you the news...
Many times the largest miracles life has to offer are the EASIEST!!!
In fact, I will PROVE it to you by allowing you to listen to a REAL "magical money tone" I developed...
And do it FREE (no strings attached).
YOU just push "PLAY" and watch how money starts piling up around you... it starts right away...
CLICK here NOW to PLAY this wonderful "Miracle Money-Magnet Tone" - it's my gift to you!!!