Terlupakannya yang Dilupakan
Karya: Haliza Meizahro A.S
Kelas XII IPS 1 Tahun Pelajaran 2018/2019
Aina adalah sosok gadis idaman, pandai, cerdas, cantik, mudah bergaul dan yang pasti murid teladan di sekolahnya. Bagaimana tidak, Aina selalu mendapatkan peringkat satu di kelasnya. Prestasi dan sertifikat sudah tak terhitung dan selalu menjadi unggulan di angkatannya. Aina memiliki empat orang sahabat yang paling dekat dengannya, yaitu Husna yang paling salehah, Mega yang paling usil, Windu, yang paling cantik, dan Zizah yang paling dekat dengannya, karena Zizah merupakan kerabat yang sedari kecil sudah berkawan dengan Aina.
Dikelas Aina menjadi siswi unggulan pada Olimpiade Sains di bidang Fisika. Beberapa temannya pun kadang-kadang menanyakan beberapa jawaban soal pada Aina. Diam-diam ada beberapa siswa laki-laki, teman sekelasnya yang menyukai Aina, diantaranya Fatih. Fatih memiliki seorang sahabat dekat, mereka berkawan sejak kelas 10 SMP hingga sekolah menengah, yaitu Danu.
***
“Ain, katanya pulang sekolah ada kumpulan OSN ya?” Tanya Husna pada Aini. “Masa sih, ko aku gak tau ya Na”. Sangkalku. “Yaudah In, nanti kita tanya kepada yang lain ya”. Usul Husna. “Okey”. Jawab Sina.
***
“Cie...ciee Fatih”m Kata Mega. “Apa sih Meg, gak lucu tau, kamu gosip aja setiap hari, lama-lama aku bisa frustasi satu kelas sama kamu”. Keluh Fatih pada Mega. “Ha ha ha ... santai kali Tih, anaknya juga ga akan ngerasa, lagian kamu geer banget”. Mega meledek. “Ada apa sih meg” tanya Aina yang tiba tiba masuk menju bangkunya. “Ga ada apa apa In, jangan didengerin”. Tegas Danu membela sahabatnya. Merekapun tertawa melihat Fatih yang salah tingkah.
***
Selepas pulang sekolah, Aina terlihat sendiri karena sebelum pulang Aina harus ikut perkumpulan OSN dan kawan-kawannya yang lain sudah terlebih dahulu pulang ke rumah masing-masing. “In?” Terdengar suara seseorang memanggil dirinya. “Eh Tih, belum pulang?” Ternyata Fatih. “Belum nih, tadi aku ngerjain tugas online-nya pak Muhi di Lab komputer”. Jelasnya. “Oh gitu... ya sudah hehe”. Jawab Aina canggung. “Em .. in aku mau ngomong, boleh ga? Em.. sedikit serius sih hehe”. Tanya Fatih malu-malu. “Kamu kenapa sih Tih, aneh”. “Em.. in aku minta maaf ya sebelumnya, aku... aku punya rasa kagum sama kamu in, sepertinya rasa kagumku melebihi seorang teman”. Jelas Fatih. “Maksudnya?” “Aku suka sama kamu In..”.
Brukk tubuh Aina sersa lunglai, tak bisa berkata, ia hanya tersenyum pada Fatih, tanpa menjawab Aina hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Sore itu menjadi sore yang paing mengesankan bagi Fatih dan menjadi sore yang paling aneh bagi Aina.
***
Keesokan harinya pada jam istirahat Mega bertanya dengan tujuan menggoda Aina “In Fatih nembak kamu ya?” Tanya Mega penasaran. “Apa sih Meg, Fatih itu hanya jujur sama perasaannya, apa itu namanya nembak?” Tanya Aina. “Ya iyalah Ain cantik”. Jawab Zizah. “Terus kamu jawab apa In?” Tanyan Windu. “Aku sih tidak mengiyakan tapi tidak menolak juga, entahlah aku rasa tidak ada salahnya kan lebih dekat dengan Fatih, dianya juga anaknya pintar kan”. “Hahaha....” keempat sahabatnya tertawa bersamaan sambil menghabiskan makanan mereka dan kembali ke kelas.
***
Tidak terasa hubungan Aina dan Fatih semakin dekat, dan mereka sudah menginjak kelas 12, dan sudah selesai UN, Aina beserta keempat sahabatnya merayakan hari kelulusan mereka di mall yang paling dekat dengan komplek rumah Aina. “Jadi kamu ambil UNIV apa in?” Tanya Danu. “Rencananya aku ambil SBMPTN Fisip di UGM”. Jelas Aina. “Hmm okey doakan aku ya, aku dan Fatih akan segera mengurus kepindahan ke Semarang”. Jelas Danu. “Hah Semarang?” Tanya Aina beserta yang lainnya kaget. “Iyah In aku sama Danu akan ikut seleksi Akpol di Semarang, karna ada beberapa kerabat aku dan danu juga disana.” Jelas Fatih sedikit agak ragu. “Semarang Tih? Jauh sekali aku aja ke Jogya belum tentu Tih” suara Aina lirih. “Maaf In, aku rasa ini jalan yang sudah seharusnya, pilihanku dengan Danu sudah sesuai dengan cita-cita kami, kamu harus mengerti”. Tegas Fatih meyakinkan Aina.
Tangis Aina pecah, ia masih belum yakin akan melepaskan Fatih yang memilih untuk pindah ke Semarang. Fatih memutuskan untuk tetap di Semarang, diterima atau tidak di kepolisian, ia akan tetap tinggal di Semarang. Fatih memutuskan untuk menjauhkan diri dari Aina, berminggu-minggu tidak saling mengabari, apa lagi bertemu. Sampai akhirnya Fatih pergi menuju Semarang. Fatih berpikir ini adalah jalan yang terbaik baginya dan Aina. Berbulan-bulan Aina merenung. Setelahi ia gagal, tidak lolos di Universitas Gajah Mada impiannya, dia memutuskan untuk seleksi di universitas swasta di kotanya. Windu diterima di UNBRAW Malang, dan Zizah diterima dikebidanan, dan Husna memutuskan untuk mondok di pesantren pedalaman. sedangkan Mega ikut dengan papahnya di Singapura. Dan tinggalah Aina dikota ini, hanya Aina. Sungguh ini bagai kiamat bagi Aina.
***
Sore itu hujan lebat ketika Aina pulang mengajar les, kepalanya serasa berat sekali, memikirkan perihal Fatih yang pergi begitu saja, dan gagalnya ia untuk lolos di Universitas impiannya. Entah akibat apa yang pasti Aina merasa hancur beberapa bulan ini. Aina menyusuri jalan dengan tubuh yang basah kuyup. Namun tiba tiba dalam hitungan sepersekian detik tubuh Aina dihantam truk dengan muatan besar, seketika tubuhnya mental dari bahu jalan. Aina dikerumumi orang-orang asing, banyak sekali aparat kepolisian disekitarnya. Aina lemah dan tidak kuat menah sakit hingga ia tak sadarkan diri.
Saat siuman Aina sudah berada di rumah sakit dengan tubuh yang terbujur kaku, ia tidak ingat siapapun dan apa pun, tidak fatih tidak juga UGM. Yang diingatannya hanya ayah, ibu dan kedua adiknya, dan samar-samar mengingat shabat sahabatnya. Ya Aina mengalami amnesia jangka pendek. Ia lupa akan segala hal yang melukainya. Ia juga melupakan cita-citanya untuk meneruskan pendidikannya di kota pelajar. Bahkan ia juga melupakan Fatih. Betapa hancur hidup dan masa depannya.
Agen poker terbesar dan terpercaya ARENADOMINO.COM
BalasHapusminimal depo dan wd cuma 20 ribu
dengan 1 userid sudah bisa bermain 8 games
pin BB : D_8_E_B_A_A_7_C