Hari Valentine adalah Hari “PERZINAAN” Massal ?
Hari ini 14 Februari 2015 diperingati sebagai “ Hari Kasih Sayang “ diberitakan secara gencar oleh media yang didukung kekutan modal, untuk mengeruk keuntungan dari hari yang penuh dengan hura-hura. Sejarah hari velentinepun bukan sebuah sejarah yang gemerlap melainkan tonggak sejarah kekalahan moral melawan keinginan sex bebas yang melibatkan nama seorang Santo Valentine.
Di Amerika Serikat dan Negara barat lainnya yang menganggap bahwa kebutuhan sex adalah hak azazi yang sangat privacy. Yang merupakan satu kebutuhan yang dianggap harus dihargai dan dilindungi Undang-Undang, bahkan antara suami istripun tidak berhak untuk ikut campur tangan kehidupan sex pasangannya. Hanya perkosaan dan hubungan sex terhadap yang belum dewasa yang merupakan pelanggaran hukum. Perkawinan adalah masalah “Perdata” sebuah perjanjian untuk hidup bersama. Bukan sebuah persyaratan untuk melakukan hubungan sex.
Akan tetapi di Negeri ini, yang tercatat diatas 75 % penduduknya beragama Islam, yang menempatkan Pancasila sebagai Landasan Fundamental Ideologi Bangsa dan yang menempatkan Agama pada sila pertamanya. Telah pula menempatkan hari Valentine sebagai salah satu hari yang perlu dirayakan.
Adalah satu kenyataan bahwa, saat ini nilai moral bangsa telah tergadaikan dengan hari valentine. Sudah sejak 3 (tiga) hari menjelang Hari Valentine angka penjualan kondom melonjak sampai 500 % diseantero wilayah Negeri ini. Yang lebih menyakitkan bahwa sekumpulan remaja putri yang masih duduk di SMP dan SMA tidak malu-malu lagi mencari kondom di Mini market maupun toko obat dan apotek.
Hari Valentine yang dikumandangkan sebagai Hari Kasih Sayang, benar-benar telah berubah menjadi “ Hari perzinaan massal “ dan itu terjadi di tanah ini, hari yang sangat menakutkan bagi yang beriman, hari yang sangat menyedihkan bagi para leluhur Negeri ini. Bila kemudian sangat sulit ditemukan anak gadis dan perjaka yang bertahan dengan kegadisan dan keperjakaannya sampi pintu nikah membukanya, sementara dalam KTP mereka tertulis dengan jelas beragama Islam.
Bagaimana cucu-cucu kita nanti? Sangat pedih hati ini memikirkan.
Sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2015/02/14/hari-valentine-adalah-hari-perzinaan-massal--701640.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !