Puisi Kontemporer
Puisi yang sering muncul di media massa adalah bentuk puisi baru yang konvensional. Puisi konvensional adalah puisi yang memiliki pola umum, baik dalam penyusunan baris, maupun isi (tema).
Di dunia perpuisian, dikenal puisi jenis-jenis puisi betikut:
1. Puisi kontemporer, yaitu puisi “masa kini”. Puisi ini, berusaha lari dari aturan-aturan penulisan puisi, seperti: kata, baris, bait, bahkan makna. Puisi kontemporer dipelopori oleh Sutarji Calzoum Bachri. (selanjutnya dikenal Sutarji).
2. Puisi “Mbeling” (Puisi Lugu), yaitu puisi kontemporer yang menekan pada permainan kata, dan isinya cenderung bersifat klakar.
3. Puisi Tipografi, yaitu puisi kontemporer yang menekankan kepada bentuk yang tidak konvensional.
Contoh-contoh puisi kontemporer:
1. Puisi Mbeling
Sajak tentang Sebuah Mimpi
(Noorca Mahendra)
Seorang anak yang malang
Mimpi ketemu sinterklas, tadi malam
Katanya: “Sorga ada di bawah telapak kaki ibu...”
Pagi-pagi sekali anak yang malang itu
Menangis di depan ibunya
Yang telah terputus kedua kakiknya
Adegan ini, sesungguhnya agak mengharukan
tapi kalau nasib menghendakinya begitu
kita mau pa lagi?
Sinterklas adalah tokoh suci agama Kristen yang selalu memberi hadiah pada hari ulang tahunnya pada tgl 6 Desember.
2. Puisi Tipografi
Di
(Noorca Mahendra)
Di
Betul
Kau pasti
Sedang menghitung
berapa nasib lagi tinggal
sebelum fajar terakhir kau tutup
tanpa seorang pun tahu siapa kau dan
di
kau
maka kini
lengkaplah sudah
perhitungan di luar akal
dan angan-angan di dalam hati kita
tentang suatu yang tak bisa siapi pun
menerangkatakan pada saat itu kau mungkin sedang
Betul
kan
?
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !