Pembubaran KMP dan KIH
Foto dokumen http://www.tempo.co
Kita tahu bahwa setelah selesai peiliha presiden 9 April yang lalu, terjadi pemanasan suhu politik. Pasalnya para pendukung prabowo merasa tidak puas dengan kekalahannya, sementara pihaknya telah mengklaim bahwa pasangan Prabowo Hatta telah memenangkan peilihan tersebut. Katidakpuasannya itu ditindaklanjuti ke Mahkamah Konstitusi. Melihat panasnya suhu poltik saat itu, penulis sangat khawatir terjadi hal-hal yang membahayakan keutuhan bangsa.
Sepertinya banyak pihak yang menduga bahwa bahwa kualalisi permanen yag mereka bentuk adalah tuntuk tujuan tertentu yang berujung pada komoditi politik. Seorang petinggi partai politik pengusung Prabowo-Hatta menduga koalisi permanen 'Merah Putih' dibentuk sebagai upaya intimidasi politik. Tujuannya untuk mempengaruhi proses penghitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum dan Mahkamah Konstitusi jika diajukan sebagai sengketa pilpres. Pernyataan ini disampaikannya melalui http://news.detik.com/read/2014/07/15
Dan pada hari Minggu (7/12) kemarin melalui Munas IX di Hotel Mercure, Golkar membubarkan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Dalam Munas tersebut seluruhnya diperoleh 12 keputusan. Dan yang agak melegakan penulis diantaranya ada keputusan yang berbunyi bahwa Golkar akan menjunjung tinggi pemilihan kepala daerah secara langsung, mendukung pemerintah hasil pemilu 2014, dan menjunung kemajemukan dalam wadah NKRI berdasarkan Pancasila JAKARTA, KOMPAS.com.
Mari kita doakan agar para politisi, senantiasa berjuang demi kepentingan bangsa kota tercinta. Teima kasih atas apresiasinya, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.
Masa Munas Golkar membubarkan KMP dan apalagi KIH, emang Golkar siapa? Kalau Golkar keluar dari KMP, itu mungkin bisa, membubarkan tdk mungkin karena KMP beranggotakan 6 partai. Kalau yang 5 partai tetap konsisten di KMP, ya KMP ga bakalan bubar. Berita yang Bapak baca barangkali berita mengada-ada. Bukankah Ical ngotot di KMP? Memang berita terkini Ical ngoceh di FB bahwa mendukung Pilkada Langsung, mengapa? Karena Ical memang pecundang !
BalasHapus