Headlines News :
Home » » Koruptor Bukan Orang Bodoh

Koruptor Bukan Orang Bodoh

Diposting Oleh aosin suwadi pada Selasa, 09 Desember 2014 | 04.20

Koruptor Bukan Orang Bodoh



https://www.google.com

            Orang yang terbiasa melakukan kejahatan (dalam bentuk apa pun), bukan berarti bodoh. Dengan kata lain orang melakukan kejahatan itu bukan karena bodoh. Mungkin saja ada orang bodoh yang melakukan kejahatan, tapi itu bukan karena dia bodoh. Ada juga orang yang bodoh dan miskin, yang melakukan kejahatan, tapi itu bukan karena dia bodoh dan miskin. Sebaliknya ada dan banyak juga orang pintar tergolong berkecukupan bahkan dapat dikatakan orang kaya, tapi dia melakukan kejahatan. Itu pun bukan karena dia pintar, dan bukan karena dia kaya.
Fenomena di atas membuktikan bahwa bodoh, pintar. miskin, dan kaya bukan faktor penentu seseorang untuk melakukan kejahatan. Sejahat apa pun, orang bodoh tidak akan mampu melakukan kejahatan dalam skala yang besar, jika dibandingkan dengan orang yang pintar yang berniat melakukan kejahatan, tentu akan akan mampu melakukan dalam skala yang jauh lebih besar.
            Untuk membuktikan pernyataan-pernyataan di atas dapat kita tengok penghuni LP Sukamiski, misalnya. Di LP ini terdapat banyak tahanan berbagai jenis kejahatan, termasuk di dalamnya koruptor. Dengan teknik yang dimilikinya, mereka mampu melakukan korupsi dalam skala yang besar (miliaran). Bukankah bisa kita katakan bahwa mereka itu pintar. Betapa tidak mereka bisa melakukan kejahatan sebesar itu, dan bisa terlepas dari pengawasan orang di sekitarnya. Sebaliknya orang bodoh (tidak pernah menghadapi persoalan yang berhubungan dengan uang besar), tidak akan bisa melakannya. Bagi orang yang memiliki hati bersih dan jujur (terlepas dari bodoh atau pintar, miskin atau kaya), tidak akan berani mengambil uang yang bukan haknya, walau hanya seribu rupiah, pasti ada rasa takut.
            Para koruptor bukan butuh ilmu pengetahuan, karena mereka itu orang-orang pintar. Tapi mereka itu perlu mendapat pendidikan yang bermuatan moral atau akhlak melalui penidikan agama dan pancasila sebagai dasar negara kita yang kesaktiannya sudah tidak diragukan lagi.     Jika negara ini diisi oleh orang-orang pintar yang bermoral, tentu tidak akan terjadi KKN.
Berikut ini pernyataan news.detik.com (3/12/2014) kalau mau memberikan pendidikan kepada koruptor bukan dengan S2, karena masalahnya bukan gelarnya tetapi keserakahan, tetapi ajarkan bagaimana caranya untuk tidak korupsi. Cara yang bisa dilakukan misalnya memberikan pendidikan sosial di Lapas, seperti menyapu jalan, ikut membangun jalan atau jembatan dan angkut pasir. Sebagai pelajaran bahwa untuk mendapatkan uang yang halal orang harus bersusah payah. Agar mereka merasakan betul bahwa orang yang tidak seberuntung mereka bisa menjaga integritas. Kenapa orang yang banyak uang seperti mereka malah merampok negara.

Itulah pendidikan yang diharapkan dapat mengisi jiwa para koruptor untuk kembali ke jalan yang benar yang diridhai Tuhan.  Demikian tulisan ini dipublikasikan, semoga bermanfaat, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar. Terima kasih.

Negara ini bisa hancur bukan oleh orang bodoh, tapi oleh orang pintar yang tidak bermoral.


Share this article :

1 komentar:

  1. Negara ini bisa hancur bukan oleh orang bodoh, tapi oleh orang pintar yang tidak bermoral

    BalasHapus

Content yang Anda baca semoga bermanfaat. Terima kasih atas kunjungannya, silahkan tinggalkan komentar.

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi