Sejak aku masih duduk di bangku SD, aku sudah diberi hobi untuk mengeskpresikan ide dalam bentuk hasil karya seni. Waktu itu baru seni rupa yang kuekspresikan melalui media yang sangat sederhana, yaitu buku tulis. Salah satu contoh, waktu aku masih kelas I pada tahun 1967 pernah menggambar orang kesatu di Indonesia, yaitu presiden Soekarno. Menurut pandangan mataku waktu itu, lulisanku itu "bagus". Sayang sekali lukisan itu tidak sempat aku abadikan.
Waktu aku duduk di bangku SMP hobiku ini semakin bertambah. Banyak sekali membuat karya seni lukis, yang biasanya kupajangkan di dinding rumah, didinding sekolah terutama di kelaskau. Apalagi jika guru seni lukis memberikan tugas, maka saya melakukannya lebih dari yang ditugaskan. Akan tetapi satu dua hari kemudian lukisan itu menghilang entah siapa yang mengambilnya. Dan tidak ada satu pun yang sempat diabadikan.
Hobiku itu ternyata merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi waktu aku masuk SPG. Dan di bangku pendidikan SPG ini saya berkarya lebi banyak lagi. Diugaskan atau tidak oleh guru kesenian, saya tetus berkarya. Tapi lagi-lagi saya tidak punya arsip satu pun.
Setelah lulus dari SPG, dan menjadi guru, baru aku menyadari betapa pentingnya hasil karya itu. Ingin rasanya aku mengulangi melukis obyek yang telah kuekspresikan dulu, tapi aku tidak mampu pengingar banyak. Beberapa karya telah kulukis ulang, tapi ternyata tidak seperti apa yang kubuat dulu.
Hobiku dalam berkaya ini aku kembangkan dengan mencipta lagu, dan mencipta karya sastra. Sungguh sangat menyesalnya aku. Apa lagi setelah lahir Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, yang di dalamnya meliputi karya seni rupa, seni suara dan seni sarstra. Berikut ini beberapa karyaku.
A. Seni Lulis
Waktu aku duduk di bangku SMP hobiku ini semakin bertambah. Banyak sekali membuat karya seni lukis, yang biasanya kupajangkan di dinding rumah, didinding sekolah terutama di kelaskau. Apalagi jika guru seni lukis memberikan tugas, maka saya melakukannya lebih dari yang ditugaskan. Akan tetapi satu dua hari kemudian lukisan itu menghilang entah siapa yang mengambilnya. Dan tidak ada satu pun yang sempat diabadikan.
Hobiku itu ternyata merupakan salah satu kewajiban yang harus dipenuhi waktu aku masuk SPG. Dan di bangku pendidikan SPG ini saya berkarya lebi banyak lagi. Diugaskan atau tidak oleh guru kesenian, saya tetus berkarya. Tapi lagi-lagi saya tidak punya arsip satu pun.
Setelah lulus dari SPG, dan menjadi guru, baru aku menyadari betapa pentingnya hasil karya itu. Ingin rasanya aku mengulangi melukis obyek yang telah kuekspresikan dulu, tapi aku tidak mampu pengingar banyak. Beberapa karya telah kulukis ulang, tapi ternyata tidak seperti apa yang kubuat dulu.
Hobiku dalam berkaya ini aku kembangkan dengan mencipta lagu, dan mencipta karya sastra. Sungguh sangat menyesalnya aku. Apa lagi setelah lahir Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta, yang di dalamnya meliputi karya seni rupa, seni suara dan seni sarstra. Berikut ini beberapa karyaku.
A. Seni Lulis
1. Pemandangan Alam di Balik Gondara
2. Simbiosis Mutualisma
3. Gedung LRC Kecamatan Cikeusal
4. Senja di Balik Pemerian
5. Lokasi Legenda Kampung Wadaskubang Sindangsari kecamatan Petir
6. Lokasi Legenda Kapal Bosok di des Curugmanis kecamatan Curug
7. Sawah. Kali, Hutan, dan gunung (Ekspresi)
8. Pesawahan Kebanjiran
9. Ladang, Sawah, Sungai, dan Gunung
10. Kondisi Puncak
11. Menu 4 Sehat 5 Sempurna
12. Muara
13. Sawah Bertangga
14. Kali di Pinggir Hutan
B. Seni Musik
Dalam bidang seni musik, penulis telah mencipta kurang lebih 12 buah lagu yang terdiri dari lagu anak-anak, lagu keroncong. lagu pop dan lagu mars serta himne.
C. Seni Tulis Menulis
Dalam karya tulis, sepertinya telah menghasilkan ratusan karya, baik sastra maupun nonsastra. Karya astra yang telah dituis diantaranya: puisi, cerpen, anekdot. Sedangkan karya tulis nonsastra, diantaranya: makalah, skripsi, arikel, dan berita. Karya-karya tersebut dapat diakses di google melalui: http://www.aosinsuwadi.blogspot.com atau di: http://www.kompasiana.com/aosinsuwadi
Demikian cerita tentang berkarya dalam bidang seni ini saya tayangkan dengan harapan dapat saling menginspirasi diantara kita. Penulis sangat menyadari banyak sekali kakurangan yang saya miliki. Karena itu sumbangan pengetahuan, ide, dan pengalaman Anda sangat saya harapka di komentar tulisan ini. Terima kasih.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !