Headlines News :
Home » » Menyusun, Membaca dan Menilai Pembacaan Puisi

Menyusun, Membaca dan Menilai Pembacaan Puisi

Diposting Oleh aosin suwadi pada Minggu, 04 Mei 2014 | 04.11

Menyusun, Membaca dan Menilai Pembacaan Puisi
Puisi adalah ragam sastra yang terikat oleh rima, matra, irama dan larik.  Yang dimaksud dengan rima adalah bunyi bahasa, matra adalah jarak antara klausa atau kalimat dengan kalimat. Sedangkan larik adalah baris. Klausa  atau kalimat harus disusun bai perbait, dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman pembaca. Menyusun puisi harus mengikuti ketentuan tersebut. Selain itu menyusun puisi harus dengan diksi yang dapat mewakili maksud yang disampaikan.
Membaca puisi harus sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis, tentu saja harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan pembacaan puisi. Rima, matra, irama dan larik puisi yang dibacakan harus sesuai. Sebelum puisi dibacakan, terlebih dahulu kita harus menginterpretasi, membacakannya harus menguasai teknik vokal, dengan performen yang sesuai dengan jiwa puisi yang cibacakan.
Untuk menilai pembacaan puisi menggunakan instrumen yang mengandung komponen lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi. Biasanya tiap komponen diberi rentang nilai 30 – 100. Komponen tersebut disusun dalam bentuk kolom :

NO
NAMA
NILAI
JML
LAFAL
INTONASI
JEDA
EKSP.













 






























https://www.google.com
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi