Menyusun, Membaca dan Menilai Pembacaan Puisi
Puisi adalah ragam sastra yang terikat oleh rima, matra, irama dan larik. Yang dimaksud dengan rima adalah bunyi bahasa, matra adalah jarak antara klausa atau kalimat dengan kalimat. Sedangkan larik adalah baris. Klausa atau kalimat harus disusun bai perbait, dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman pembaca. Menyusun puisi harus mengikuti ketentuan tersebut. Selain itu menyusun puisi harus dengan diksi yang dapat mewakili maksud yang disampaikan.
Membaca puisi harus sesuai dengan yang diharapkan oleh penulis, tentu saja harus mengacu kepada ketentuan-ketentuan pembacaan puisi. Rima, matra, irama dan larik puisi yang dibacakan harus sesuai. Sebelum puisi dibacakan, terlebih dahulu kita harus menginterpretasi, membacakannya harus menguasai teknik vokal, dengan performen yang sesuai dengan jiwa puisi yang cibacakan.
Untuk menilai pembacaan puisi menggunakan instrumen yang mengandung komponen lafal, intonasi, jeda, dan ekspresi. Biasanya tiap komponen diberi rentang nilai 30 – 100. Komponen tersebut disusun dalam bentuk kolom :
NO
|
NAMA
|
NILAI
|
JML
| |||
LAFAL
|
INTONASI
|
JEDA
|
EKSP.
| |||
https://www.google.com
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !