Karya: Diki
Waktu menulis stat ini, masih ada
nama yang berteriak di otak ini. Mmm ... kalau bicara tentang nama udah banyak yang
bisa jadi inspirasiku. Iya contohnya kaya Ryandi Rachman, seorang penulis yang karyanya
banyak bercerita tentang cinta dibungkus dengan sentuhan humoris. Kayanya cerita
yang begini yang lagi cocok nih di era ini. Aku juga bingung kalau bercerita tentang
cinta, harus mulai dari mana dulu biar ini ga bikin bosen atau malah bikin aku
kelihatan jadi berlebihan.
Tapi ga bisa dipungkiri cinta itu sangat akrab dengan aku sampai sampai kadang-kadang
aku terkejut dengan cinta ini. Terbayang seperti tokoh Doraemon dan Nobita, yang
ke akrabannya selalu membuat suatu kejutan. “Yaelah Cinta... lagi!" Kayanya
cinta ga pernah lepas dari setiap individu, termasuk aku. Ahk ... udah jangan
bercerita tentang cinta lagi. Cinta itu bikin gila dan ga masuk akal, mengubah
setiap detik kehidupan yangg ada. Entah itu senang, gembira, tertawa, marah,
emosi, sampai air mata pun harus ada. Semuanya berubah begitu saja
Tadinya waktu aku menyelesaikan kalimat-kalimat yang tadi, aku bepikir
kenapa harus ada rasa cinta yang bikin aku, dia, dan mereka harus merasakan
rasa yang begitu jahat, jahat skali? Iya
yang selalu membuat setiap detik perasanya begitu dikenang atau pun dibuang.
Tapi pikiran itu mulai kubuang jauh jauh, karna aku sadar bawa cinta itu rasa yang
membuat agar setiap orang berpikir bagaimana caranya agar bisa mempertahankan
rasa senang, berfikir bagaimana rasa sedih itu cepat terobati, sampai berpikir
mempertahankan setiap situasi yang baik. Itu yang membuat cinta begitu penting
terhadap setiap individu, agar dapat
belajar bagaimana merasakan setiap perasaan individu lain
Waktu
nulis ini keadaan kamar begitu berantakan, jadi kepikiran buat cepet-cepet menyelesaikan tulisan trus cepat cepat membersihkan kamar. Kalau
kata bokap sih kerjaan jangan di
entar-entar, yang ada malah terlantar. Nulis
mah nulis aja, ga peduli dengan semua penilaian orang. Ga mungkin tuh orang bakal nelen bulet bulet nih tulisan. Ya seengganya bisa dibaca dulu lah. Meskipun
cuma judulnya saja haha... Nulis mah nulis
aja kalau disangka pelagiat. Namanya juga orang belajar. Ga ada sejarahnya tuh
orang yang belajar bakal sia-sia. Yang penting ada kemauan buat berusaha. Kalau
udah terbiasa juga lama-lama bisa. Nah loh! Nulis
mah nulis aja. Sepele kata-katanya, tapi susah buat aku tuangkan. Ah tapi
sudahlah aku juga ga berharap tulisan aku bakal jadi buming seperti karya Ryandi
Rahman.
Dan akirnya aku selesai juga nih bercerita tentang cinta dengan kerumitannya.
Sudah lama juga aku ga pernah nulis sebebas ini ga peduli tanda baca, jumlah
kata, tema dan apa pun itu. Yang penting ini menyenangkan buat aku, dan kali aja bisa manfaat juga
buat yang lain. Amin.
1 |
2
|
3
|
|
Pilih nomor 1
atau nomor 2, tentunya sesuai dengan nilai, selera, dan rasa ......
|
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !