Sejak usiaku menuju enambelas
Dorongan rasa tak dapat kutahan
Siang dan malam selalu membayang
Seberkas cahaya di orang-orangan mata
Sebentuk
wajah muncul dalam angan
Wajah yang semula halus dan mulus
Perlahan-lahan mengubah permukaan
Gumpalan lemak mulai membeku
Menjadi semakin tidak rata
Satu demi satu titik-titik bermunculan
Menjadi
semakin tidak rata
Bagai jamur di musin penghujan
Tak mampu kumusnahkan
Meledak satu tumbuh seribu
Kuraba dan kuusap wajahku
Dengan penuh harap dan cemas
Mana mukaku, mana tampanku
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2014/02/25/balik-gumpalan-lemak-637718.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !