Headlines News :
Home » » Complicated Love

Complicated Love

Diposting Oleh aosin suwadi pada Minggu, 19 Januari 2014 | 17.39



Oleh: Linda Meylinda
Kelas XII IPS 1 SMA Negeri 6 Kota Serang


         Mahila P Saundara Khan nama yang aneh dan jarang ditemui di Indonesia. Jangan heran yah denger namaku yang aneh ini. Itu nama dari bahasa Hindi yang berarti “Wanita penuh cinta yang Cantik“ dan Khan adalah nama marga dari keluargaku. Kebetulan aku masih keturunan Hindi. Ayahku seorang Hindustan dan ibuku seorang Indonesian. Orang Hindi identik dengan menari dan bernyanyi. Oleh karna itu, aku suka menari dan menyanyi, karna keturunan atau gen dari ayahku. Aku adalah anak wanita satu-satunya dalam keluargaku. Konon saat hari kelahiranku, yahku sangat berharap bahwa bayi yang akan lahir adalah bayi perempuandan. Rupanya impian ayahku terwujud. Oleh karna itulah ayahku sangat memanjakanku. Mengapa ayahku begitu menginginkan seorang anak wanita? Ibuku bilang karena di keluarga Khan ada sebuah silsilah bahwa disetiap keluarga harus ada seorang anak perepuan. Anda tahu, seorang wanita inilah yang akan mewarisi keturunan Hindustan dengan caranya bernyanyi, menari, berdansa dan lain-lain.

      Sejak aku kecil ayahku sudah memberiku banyak pelajaran tentang Hindustan dengan berbagai kebudayaannya. Ketika ayahku bercerita tentang silsilah keluarganya aku ingin sekali mewujudkan keinginannya, satu-satunya impian ayahku adalah melihat aku menari india dengan baik dan membanggakannya. Aku akan mewujudkan impian ayahku, akan kubuktikan tarian-tarian indahku padanya. Aku sangat senang menari dan bernyanyi, oleh karna itu aku mengikuti kursus menari di Paris, aku tinggal bersama nenek dari mamahku dan saat ini aku pindah study yg tadinya di Paris sekarang aku pindah ke Indonesia. Aku punya sebuah taman rahasia yang ayah berikan untukku berlatih menari agar tarianku dapat berkembang. Tak ada seorang pun yang tahu rahasia itu kecuali aku dan ayah. aku selalu berlatih menari dan bernyanyi di taman itu, kunamai taman itu “Garden Secret".
Hari ini adalah hari pertamaku masuk ke sanggar tari baruku,di sanggar ini aku belum mengenal siapa-siapa yang bisa kuajak ngobrol atau bertanya-tanya. Sanggar ini sangat luas tapi tak seluas di Paris. Setiap tahunnya pasti ada saja perlombaan tari dunia yg diselenggarakan oleh beberapa negara. Aku sudah mengetahui tentang itu sejak dulu, dan aku tau itulah gerbang untukku menunjukan tarian-tarianku pada ayah dan membanggakannya melalui tarianku ini. Aku masih bingung dan mencoba untuk tidak terlihat bodoh didepan orang banyak. Semua pasang mata tertuju padaku, aku bingung. Mengapa ? Apakah ada yang aneh denganku? Make up ku, dandananku, atau apa? Memang sih hari ini aku memakai pakaian india plus sari yang kugantungkan dikedua pundakku. Terserahlah yang jelas aku ingin mencari ruang pembina sanggar ini agar aku bisa segera berkenalan dengan member di sini dan berlatih bersama mereka. Saat di perjalanan menuju ruang pembina aku kebingungan sendiri dan memutuskan untuk bertanya pada seseorang karena saking terburu-burunya aku menambarak salah seorang member sanggar ini.
v  Chat
Mahila : Sorry, mein (speak Hindi) opps, Maaf aku terburu-buru tadi. (sambil mengambil kertas kertasnya yg terjatuh karnaku)
Nik: Gpp! (cuek) knpa buru-buru? lo anggota baru yh? Koq gw baru liat lo?
Mahila:
Ya, aku lagi mencari ruang Pembina sanggar. kamu tau dimana tempatnya?
Niko:
Bahasa lo baku banget sih. yukk gw anter. (sambil berjalan dan menunjukan ruang pembina) Tuh ruangannya, ketuk aja, biasanya beliau ada di dalam. Gw duluan yah!
Mahila :Ya, thanks yah. (berlalu dan menuju ruang
pembina)
Di ruangan itu aku berbincang-bincang mengenai kemampuanku dan keanggotaanku dalam sanggar tari di Paris dulu. Aku menceritakan kepadanya hasratku untuk masuk sanggar ini dan mengikuti lomba. Dia bilang sulit bagiku untuk menjadi anggota sanggar tari saat ini, apa lagi jika aku ingin ikut serta perlombaan tahun ini, karna mereka telah mendaftarkan nama peserta perlombaan untuk tahun ini. Aku harus berupaya keras untuk meyakinkan Miss. Angel untuk bisa masuk sanggar dan ikut perlombaan. Tapi jika aku hanya menjadi anggota dan ikut lomba tahun depan mungkin hanya beberapa persyaratan saja. Aku meyakinkan Miss. Angel bahwa aku bisa menari dan bernyanyi. Aku pun yakin bisa memenangkan perlombaan ini karna usahaku sejak dulu. Setelah aku memohon dan berjanji akan meyakinkannya, akhirnya ia mengiyakan permintaanku dan aku harus mencari cara untuk mebuktikannya.
Seselesanya aku bicara dengannya, aku langsung keluar dan berkeliling mengitari sanggar ini mencoba mengenali daerah-daerahnya. Tapi secara kebetulan aku menemukan taman yang indah dan terdapat pemandian. Entah apa namanya tempat ini, tapi aku tak memikirkannya. Dengan pakaian hindiku serentak seluruh tubuhku ingin bernyanyi dan menari disana. Aku pun menari dengan bebasnya karna kupikir jarang orang menjamah taman ini. Taman ini terlihat sangat indah bagiku, tapi menyeramkan bagi orang lain. Aku fikir tak akan ada orang lain yang mau menginjakkan kakinya ke tempat ini. Akhirnya tanpa berfikir panjang lagi aku-pun menari.

 “SAN SANANA“

Aku tercengang ketika melihat seorang cowo dihadapanku. Aku fikir tak akan ada siapa pun yang berani datang ke sini karna tempat ini begitu asing. Lelaki itu adalah orang yg menunjukanku jalan tadi. Mungkin ia mendengar suaraku saat aku bernyanyi. Ternyata taman ini adalah taman latihan anak-anak sanggar. Aku terdiam dan siap untuk melangkah pergi sambil mengambil sari-ku yang sengaja kulepas karna menari tadi. Dengan basah kuyup aku mencoba pergi dari tempat itu dan berjanji untuk tidak datang lagi ke tempat itu. Dia terus meperhatikanku sampai aku diujung taman ini. Ketika aku memastikan menoleh kebelakang apakah dia masih melihatku atau tidak, ternyata dia masih memperhatikanku. Walaupun aku sudah ahli dan tak malu lagi jika aku menari didepan orang banyak, aku benar-benar malu karna aku tak mengenalnya, tapi di sni aku masih baru. Saat aku di dalam mobil, Miss. Angel mengirimi From: Miss. Angel.Pukul14.00 kamu kembali ke sanggar, kita akan mulai mengetesmu, prepare it!
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi