Pengaruh Bahasa “Okem”
terhadap Bahasa Indonesia Baku
Oleh: Ranti
Pada umumnya orang-orang menilai bahwa
istilah-istilah bahasa baku tidak terlalu penting untuk kemajuan suatu bangsa,
sehingga pengaruh istilah-istilah dikalangan remaja saat ini mudah masuk dan
menguasai nahasa Indonesia baku. lebih jauh lagi istiah-istilah aneh yang diucapkan
remaja zaman sekarang tidak asing lagi didengar oleh telinga kita. Bahasa baku
dan bahasa “okem” (bahasa gaul para remaja) keduanya tidak bisa dipisahkan,
karena jika kita berbicara dengan teman bermain atau dengan lingkungan sekitar akan
terasa kaku, dan terlalu formal atau resmi. Sebaliknya jika bahasa “Okem”
digunakan dalam forum resmi dan formal, dirasakan tidak sopan. Karena alas an itulah
pada umumnya pergaulan remaja cenderung menggunakan bahasa “Okem” agar lebih
familier.
Lalu apakah istilah-istilah yang digunakan
anak muda zaman sekaran melecehkan bahasa baku atau bahasa Indonesia saat ini,
atau memang tidak berpengaruh sedikitpun bterhadap bahasa baku itu sendiri ? Bahasa
baku adalah bahasa yang cara pengucapan dan penulisannya sesuai dengan
kaidah-kaidah standar. Kaidah standar ini berupa pedoman ejaan (EYD).
Penggunaan bahasa baku itu sendiri digunakan di forum resmi atau disituasi
resmi contohnya pada seminar dan lain sebagainya. Fungsi dari bahasa baku itu
sendiri adalah bahasa pemersatu dan alat komunikasi serta berperan sebagai
penyampaian informasi.
Berbagai fenomena yang berdampak buruk pada
kebenaran berbahasa disesuaikan dengan kaidahnya. Dalam hal ini berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar mempunyai konsekuensi logis terkait dengan
pemakaiannya sesuai situasi dan kondisi yaitu tepatnya pada situasi formal.
Penggunaan baku yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala
bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode, dan bahasa anak
remaja zaman sekarang yang sering tanpa disadari digunakan dalam berkomunikasi
di forum resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
Berbahasa yang baik yaitu yang dapat menempatkan dimana bahasa itu digunakan,
di forum resmi atau di dalam forum tidak resmi. Lalu apakah bahasa “Okem” itu?.
Bahasa “Okem” atau sering disebut dengan
bahasa anak remaja zaman sekarang adalah bahasa yang cara pengucapan dan
penulisannya tidak sesuai dengan kaidah-kaidah standar, termasuk EYD. Bahasa “Okem”
lahir dari akibat, pergaulan zaman modern atau sering dikenal dengan istilah
modernisasi, dimana kata yang berawal panjang diperpendek sehingga menjadi
menjadi bahasa yang sangat aneh. Namun, menurut anak remaja zaman sekarang bahasa
seperti itu membuat seseorang terlihat gaul dan semata-mata gengsi agar tidak
disebut sebagai anak yang “katro” atau “kuper” dan kurang “up-to-date”.
Bahasa-bahasa seperti ini memang tampak
terlihat di kalangan masyarakat (remaja) pada usia SMA dan perguruan tinggi
bahkan tidak jarang pula ibu-ibu dan bapak-bapak zaman dahulu pun sekarang
sering terpengaruh untuk menggunakan istilah bahasa “Okem”, dengan tujuan agar komunikatif dan untuk mengimbangi. Para remaja
berusaha menunjukan identitas mereka melalui gaya hidup yang sebenarnya sudah
menyimpang. Istilah-istilah anak remaja zaman sekarang diantaranya seperti; “lebay”,
maksudnya berlebihan, “Alay” singkatan dari “anak lebay” yaitu anak-anak yang
berlebihan, “Cekidot”, singkatan dari “check it out” , “Eteb”, maksudnya adalah
“bete”, kata tersebut diartikan dengan metode membaca membalik yaitu menbaca
dari belakang agar tau artinya, dan ini adalah singkatan yang paling aneh, sudahkan
diantara kalian yang paham? “YXGK”, singkatan dari “ya kali ga kuy”, masih
bingung ya kata “kuy” itu sendiri sudah mengalami proses metode membalik kata
yaitu asal mula “yuk” di baca terbalik menjadi “kuy”, yang aslinya berarti “ya
iyalah, masa enggak”,
Itulah sebagian dari istilah-istilah anak
remaja zaman sekarang yang sebenarnya salah satu dari cabang bahasa Indonesia
yaitu bahasa untuk pergaulan. Lalu mengapa bahasa anak remaja zaman sekarang
sering melecehkan bahasa baku? Bukan karna istilah-istilah bahasa “Okem”
tersebut, namun anak remaja zaman sekarang masih banyak yang tidak paham dalam
aturan berbahasa seperti 3 hal berikut ini:
Pada umumnya remaja sekarang kurang
memperhatikan penggunaan huruf capital dalam bahasa tulis, seperti: awal
kalimat nama orang, nama tempat, nama lembaga, nama bangsa dan lain sebagainya.
Termasuk penggunaan huruf dalam kata sandi liar seperti contoh berikut. “U LaGI
NgaPain ChYnkQ?”.selain itu mereka juga sering membuang huruf vocal dalam
bahasa tulis, seperti: “ChYnk,,,q Tkt KhLng4n U”
Selain tidak indah tidak intelek tersebut
sangat sulit dibaca dengan benarbelum lagi penggunaan tanda baca. Para remaja sepertinya
tidak menganggap penting penggunaan tanda baca, padahal tanda baca sangat
membantu pemahaman pembaca.
Modernisasi dalam
berbahasa Indonesia memang baik, namun bahasa Indonesia adalah bahasa yang
sudah diakui oleh negara-negara lain yang seharusnya kita sebagai penerus
bangsa Indonesia itu sendir harus menjaga dan menghormatinya. Jika kemudian
kita tidak bias berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, setidaknya tidak
berupaya merusak dan melecehkan bahasa Indonesia itu sendiri.
Terima kasih atas
apresiasinya, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !