Headlines News :
Home » » Perbedaan Pendapat adalah Rahmat

Perbedaan Pendapat adalah Rahmat

Diposting Oleh aosin suwadi pada Minggu, 04 Januari 2015 | 20.34

Perbedaan Pendapat adalah Rahmat
Oleh Aosin Suwadi

Mohon maaf kepada seluruh para pembaca, terkadang penulis suka memikirkan hal-hal yang orang lain tidak memikirkannya. Saya menyadari, mungkin ini salah satu sikap kritis yang diberikan kepada penulis dalam mengamati berbagai fenomena kehidupan. Salah satu contoh, saya sering memikirkan sebuah teori bahwa perempuan diciptakan dari tulang rusuk laki-laki. Sampai saat ini saya belum menemukan rujukan primer yang mendukung teori itu. Padahal teori itu dipublikasikan oleh prang-orang atau ahli yang terkenal Terkadang penulis merasa kecewa karena ketika saya mengangkat satu tema atau permasalahan di depan forum obrolan, jarang sekali ada orang yang merespon. Semetara saya menganggap hal itu sangat penting untuk dibahas. Menghadapi situasi seperti itu segera saya menyadari bahwa tidak semua orang punya hobi  memecahkan masalah.
Contoh lain,  sampai saat ini saya belum bisa menerima secara logika tentang pendapat semua para ahli di bidang agama yang mengatakan bahwa “perbedaan pendapat adalah rahmat”. Tapi terus terang, saya juga tidak berani membantah, karena itu merupakan teori atau pendapat dari seluruh intelektual agama yang dipublikasikan di tingkat internasional.

Mari kita kita kaji. Sebuah pendapat dapat dikatakan memenuhi kriretia ilmiah, jika di dalamnya mengandung kadar teori, empiris, dan logika.
a.      Dari  sisi teori
Menurut KBBI bahwa perkataan “rahmat” mengandung arti atau makna belas kasih atau karunia Allah. Lawan kata rahmat adalah laknat yang artinya  kutuk atau orang yang terkutuk. Menurut kamu bahasa Arab Indonesia, rahmat artinya nikmat. Sedangkan laknat adalah kutukan.

b.      Dari sisi empiris
Mari kita lihat dalam sekala kecil, seperti dalam sebuah rumah tangga. Banyak terjadi pertengkaran dalam rumah tangga, hanya karena perbedaan pendapat antara suami dengan istri. Bahkan gara-gara berbeda pendapat, sering kita dengar terjadi KDRT dalam rumah tangga. Lebih dari itu terkadang ada yang sampai nekad melakukan mutilasi, gara-gara berbeda pendapat. Dalam skala yang besar, banyak terjadi perpecahan bahkan perkelahian di kalangan politik pemerintahan. Salah satu contoh, beberapa tahun lalu kita pernah menyaksikan tayangan tinju di ring DPR RI. Dan itu terjadi karena perbedaan pendapat. Beberapa bulan lalu, bahkan sampai sekarang masih hangat terjadi pertentangan politik antara dua kubu Capres Cawapres. Itu semua terjadi karena perbedaan pendapat. Dalam sekala yang lebih besar lagi, mari kita lihat di tingkat internasional. Sejak terjadi konflik Israel dengan palestina, sampai sekarang bahkan sampai kapan pun, tidak akan pernah selesai (damai). Dan itu terjadi karena perbedaan pendapat atau kepentingan.

c.      Dari sisi logika
Rahmat artinya nikmat. Benarkan perbedaan pendapat antara suami iastri yang mengakibatkan pertengkaran perceraian bahkan mutilasi itu dapat dikatakan “nikmat”? Di mana nikmatnya? Adu tinju antara anggota dewan, konflik panas antara satu kubu dengan kubu lainnya dalam dunia politik, apakan itu yang dikatakan nikmat? Apakan pedih perihnya kehidupan rakyat Palestina bisa dikatakan nikmat? Mohon maaf kalau saya punya pendapat lain. Sepertinya setiap perbedaan selalu berpotensi ke arah perpecahan, buka ke arah persatuan. Fakta itu ingin mengatakan bahwa perbedaan pendapat adalah laknat. Silakan Anda kaji lebih mendalam lagi.

Terkadang sebuah teori lahir karena sebuah kepentingan. Bisa saja mereka mempertahankan pendapat itu demi kepentingan finansial, atau demi kepentingan harga diri atau egoisme. Semoga saja mereka tidak bersikap seperti itu. Bayangkan apa yang akan terjadi, kalau pendapat atau teori yang populer itu dihapus kemudian diganti dengan pendapat saya yang dipublikasikan di dunia internasional. Tentu akan menghancurka penghasilan, egoisme, dan harga diri mereka. Dan pasti mereka akan murka. Sepertinya kita semua harus belajar lagi tentang ilmu alat, yang bisa membongkar ilmu pengetahuan dengan benar dan ilmiah, agar tidak terjadi fitnah yang berkepanjangan dan membahayakan umat.

Demikian tulisan ini saya publikasikan, dengan harapan mendapat tanggapan dari para pembaca untuk membantu kelemahan berpikir saya. Terima kasih atas kunjungan Anda, dan jika berkenan mohon tinggalkan komentar.


Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Popular Posts

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Bahasa dan Sastra - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Aosin Suwadi