Maafkan Aku Ibu
Kaarya: Sekuati Ardini
Alam yang membesarkan aku penuh onak
yang bersemak di antara perjuanganmu ibu.
Waktu yang kau urut senada deraian air matamu
yang mengikuti detik berputarnya jam dinding.
Acap kali harapanmu sirna
Namun kasih sayang dan harapanmu tak berhenti
Tumbuh dan berkembang hingga berbuah nikmat yang masih belum sempurna
Maafkan aku ibu yaangg tak mampu memberikan segenggam berlian
Yang bersinar dan mampu menerangi hatimu
Maafkan aku ibu yang tak mampu membuatkan kolam air matamu
Engkaulah pelitaku, penerang abu2nya hatiku
Maafkan aku ibu yang tidak mampu memetik bintang
yang menerangi gelapnya tidurmu
Aku tau ibu tak satu pun amarahmu yang mencelakaiku
Tak teringat olehku dendamu selain rindu
Maafkan aku ibu yang selalu mencabik hatimu
Namun percayalah ibu mungkin dendammu telah terbalas
Karna aku kini adalah ibu dari cucumu yang juga menggenggam sembilu
Namun tak ingin sedikitpun terluka oleh tajamnya
segalanya ku petik darimu, rasa, maupun asa
Ibu .... hartaku
Ibu..............nafasku
Ibu........................nadiku
Ibu...............................iramaku
Ibu..........sandaranku, insfirasiku, puspa hatiku, bidadari penyelamatku
Ibu adalah jembatan menuju syurgaku
http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2014/10/11/maafkan-aku-ibu-684662.html
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !