Dalam sepi tanpa bunyi
Lubang tungku penuh debu
Nyala api hampir padam
Asap mengepul menuju angkasa
Menembus atap yang telah rapuh
Tak perlu pemadam kebakaran
|
|
||||
Mata rabun jalannya merayap
Entah apa yang mau diraihnya
Tak pernah ada perintah
Tak pernah ada bantahan
Tak pernah ada kejaran
Tak jua waktu
|
|||||
Tubuh bungkuk berwarna hitam
Sulit untuk kita bedakan
Mana warna kulit mana arang
Putihnya hati tertukar salju
Gubuk tua bernilai istana
Kelak surga menjeputnya
|
|||||
Sehitam Arang Seputih Salju
Diposting Oleh aosin suwadi pada Senin, 17 Februari 2014 | 23.06
Label:
Puisi
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !